3 Bulan Hilang di Gua Syekh Ashabul Kahfi Serasa 1 Hari

Jumat, 01 Januari 2021 – 16:22 WIB
Gua Syekh Ashabul Kafi. Foto: Fadil/Radar Cianjur

jpnn.com, CIANJUR - Desa Pagermaneuh Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur memiliki potensi wisata terpendam bernama Gua Syekh Ashabul Kahfi.

Dari pusat kota Cianjur, rute menuju Goa Syekh Ashabul Kahfi bisa menggunakan jalan raya Cianjur-Sindangbarang.

BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Singapernabangsa Karawang Terjebak di Gua Lele

Jarak yang harus ditempuh sekitar 76,3 km sampai ke pusat pemerintahan Kecamatan Tanggeung.

Untuk mencapai lokasi gua, kembali harus melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat selama tiga jam.

BACA JUGA: Cerita Mistis Tanjakan Batu Babi, Ada Pejabat Dapat Tawaran dari Seorang Perempuan

Jalannya rusak dan berbatu, tetapi selama perjalanan akan disuguhi pemandangan indah di pinggir jalan.

Kendaraan pun tidak bisa sampai ke lokasi gua.

BACA JUGA: Hotman Paris Berduka

Untuk sampai ke gua harus berjalan menyusuri hutan sejauh 5 km.

Setelah menempuh perjalanan yang melalahkan, akan terobati saat melihat keindahan alam sangat memesona di mulut gua.

Nama Gua Syekh Ashabul Kahfi belum terkenal seperti gua yang lainya di Indonesia, hanya orang tertentu yang butuh ketenangan saja yang biasanya datang ke tempat ini untuk merenungi keagungan alam.

Namun cerita mistis tentang gua ini memang tidak asing didengar.

Oleh warga sekitar, gua dengan kedalaman lebih dari 5 km ini merupakan tempat peristirahatan Syekh Ashabul Kahfi, sesepuh di Desa Pagermaneuh, yang makamnya terletak di atas gua.

Menurut Kades Pagermaneh, Dodi Alkahfi, Syekh Ashabul Kahfi adalah seorang ulama dan juga pejuang yang ikut serta melawan Belanda.

“Syekh Ashabul Kahfi ikut berjuang melawan penjajahan Belanda sambil siar agama Islam,” ujar Dodi seperti dikutip dari Radar Cianjur, Jumat (1/1).

Dodi mengatakan kejadian mistis di gua itu sempat dialami oleh salah seorang petani di Desa Pagermaneuh pada 1995.

Saat itu setelah memetik jagung, seorang perempuan masuk ke dalam gua, tetapi tak kunjung keluar.

Setelah dilakukan pencarian lebih dari satu bulan, perempuan itu tidak ditemukan.

Pihak keluarga pun menganggap bahwa ia telah meninggal dunia.

“Setelah tiga bulan, dia ditemukan di daerah Ciburang. Jagung yang dibawanya masih dalam keadaan segar. Dia (perempuan itu) merasa berada di dalam gua hanya satu hari,” katanya.

Dodi mengatakan Gua Syekh Ashabul Kahfi ini belum bisa dikatakan sebagai tempat wisata mainstream, meski memiliki pesona yang memikat.

Keberadaannya belum terlalu diketahui oleh banyak orang. “Kami berencana gua ini akan dijadikan tempat wisata realigi,” ujar Dodi. (dilrc)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler