3 Bulan Menikah Belum Hamil, Pasutri Jangan Lengah, Simak Penjelasan Dokter Spesialis

Sabtu, 25 Juni 2022 – 20:47 WIB
Ki-Ka: Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG dan Dr. dr. Arie A. Polim, DMAS, M.Sc, Sp.Og (K) FER. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Banyak pasangan suami istri (pasutri) yang masih santai ketika usia pernikahannya sudah lebih tiga bulan, tetapi belum hamil. Alasannya, masih menikmati bulan madu.

Menurut Dr. dr. Arie A. Polim, DMAS, M.Sc, Sp.Og (K) FER, ketika pernikahan sudah tiga bulan dan belum hamil, pasutri harus langsung berkonsultasi dengan dokter. Lewat konsultasi itu diberikan sejumlah opsi agar terjadi kehamilan.

BACA JUGA: Program Bayi Tabung Makin Diminati, Morula IVF Tingkatkan Pelayanan

Jika satu tahun belum juga hamil, ini yang harus diwaspadai pasutri. Sebaiknya melakukan pengecekan lebih intensif. 

"Dari serangkaian tes, dokter kemudian memberikan beberapa solusi bagi pasutri agar ada kehamilan, baik cara alami maupun bayi tabung," kata dokter Ari dalam seminar kesehatan bertajuk Efektivitas Terapi Adjuvant pada Kegagalan Bayi Tabung dengan Pasien Poor Responder di Jakarta, Sabtu (25/6).

BACA JUGA: Kata Dokter Boyke, Posisi Ini Bikin Wanita Hamil Keenakan, Pria Puas

Ditambahkan Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, bayi tabung bukan hal baru lagi di Indonesia.

Tercatat, tahun lalu sudah lebih dari 12 ribu siklus bayi tabung. Di Morula Indonesia sendiri sudah 6.000 siklus.

BACA JUGA: Keberhasilan Program Bayi Tabung Blastula IVF Siloam Tinggi, Cek Faktanya 

"Jadi, hampir 50 persen prosesnya di kami,' kata dr. Ivan selaku CEO Morula Indonesia.

Dalam memaksimalkan kesuksesan program bayi tabung (IVF), lanjut dokter Ivan, ada hal yang perlu diperhatikan pasutri.

Salah satunya dengan menjalani perawatan peremajaan organ reproduksi, melengkapi kebutuhan nutrisi dengan konsumsi obat-obat Adjuvan atau suplemen.

Contohnya, Dehydroepiandrosterone (DHEA), Coenzym Q10, dan injeksi Growth Hormone. 

Kemudian, mengonsumsi multivatimin seperti Zink dan injeksi Vitamin C, serta melakukan prosedur PRP (Platelet Rich Plasma) yang telah direkomendasikan dokter.

Bagi pasangan suami istri yang sedang berusaha hamil, tambah dr. Ivan, Morula Indonesia menyediakan perawatan lengkap untuk memaksimalkan program bayi tabung, yaitu paket terapi adjuvan reproduksi dan PRP Endometrium.

Paket terapi tersebut sangat berguna untuk peremajaan organ reproduksi wanita dan menunjang efektivitas program bayi tabung terhadap pasien poor responder. 

"Dalam terapi ini diharapkan bisa membantu mempersiapkan kondisi para Ibu yang ingin segera hamil dengan program bayi tabung," kata dr. Ivan.

Lanjut dijelaskan, PRP Endometrium adalah pengobatan untuk endometrium tipis dengan memasukkan cairan PRP ke dalam rahim.

PRP adalah plasma darah yang telah kaya akan trombosit, terdiri dari plasma darah mengandung air dan protein serta trombosit yang berfungsi untuk membekukan darah dan proses penyembuhan. PRP mengandung growth factor yang membantu regenerasi jaringan.

Penggunaan PRP, di bidang kedokteran, ujar dr. Ivan, telah dimanfaatkan di berbagai bidang terutama untuk penyembuhan, dan saat ini juga dikenal bisa dipergunakan untuk kecantikan kulit. Di bidang reproduksi, PRP dipergunakan untuk pengobatan endometrium dan rejuvenasi ovarium.

"Di Morula, pelayanan PRP Endometrium digunakan untuk mempertebal  endometrium pada pasien yang mengikuti program FET (Frozen Embryo Transfer/ Transfer embrio beku) supaya meningkatkan peluang keberhasilan pada program  bayi tabung (IVF),” jelas dr. Ivan. 

Adapun program perawatan bayi tabung yang diberikan di VIP Executive Lounge, Morula IVF Jakarta berkisar di harga Rp 13 juta hingga Rp 21,150 juta (harga normal). Untuk harga promo mulai Rp 10 juta sampai Rp 18,150 juta. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler