3 BUMN Bentuk Bank Mikro

Rabu, 27 Februari 2013 – 05:03 WIB
JAKARTA - Sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus terjalin. Kali ini, tiga perusahaan pelat merah siap membentuk bank yang akan fokus menyasar sektor mikro atau nasabah kecil.
      
Direktur Mikro dan Ritel PT Bank Mandiri Tbk (persero) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Mandiri akan menggandeng PT Pos Indonesia dan PT TASPEN untuk mengembangkan bank mikro tersebut. "Beberapa bulan lagi akan kita launching, paling lambat Juni," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/2).
      
Sebenarnya, kata Gunadi, bank yang akan dibentuk tersebut bukanlah bank baru, melainkan metamorfosis dari Bank Sinar Harapan Bali (BSHB), bank yang sahamnya dimiliki Bank Mandiri dan selama ini beroperasi di Bali. "Nanti, BSHB akan kita besarkan agar bisa menjangkau seluruh Indonesia," katanya.
      
Apakah akan berganti nama? Gunadi mengiyakan. Namun, sampai saat ini belum ditentukan nama baru untuk BSHB. "Kalau namanya Bank Mandiri Pos Taspen kan terlalu panjang, jadi nanti kita cari nama yang familiar," ucapnya dengan nada bergurau.
      
Menurut Gunadi, pembentukan bank mikro ini merupakan langkah strategis untuk membidik masyarakat kecil yang selama ini belum tersentuh oleh perbankan. "Itulah alasan kita menggandeng PT Pos," ujarnya.
      
Dia mengatakan, saat ini PT Pos merupakan perusahaan dengan jaringan kantor terluas di Indonesia. Bahkan, keberadaan kantor pos sudah menjangkau hingga ke berbagai pelosok Indonesia. "Jadi, nanti kita tidak perlu membangun kantor cabang, cukup kantor pos yang ada kita renovasi, itu nanti berfungsi ganda sebagai kantor pos dan kantor cabang bank," jelasnya.
      
Sebagai gambaran, PT Pos memiliki sekitar 4.000 kantor layanan serta 24.000 outlet yang tersebar hingga ke desa-desa. Sebagai perbandingan, Bank Mandiri saat ini baru memiliki 1.733 kantor cabang. Sedangkan jika ditotal, seluruh bank di Indonesia hanya memiliki sekitar 25.000 kantor cabang.
      
Direktur Utama PT Pos Indonesia (persero) I Ketut Mardjana mengatakan, PT Pos sudah memiliki pengalaman panjang dalam sektor keuangan, misalnya ketika menjadi outlet untuk produk Tabanas, penyaluran uang remitansi TKI, dan lain-lain. "Pada 2012, kita sudah coba kembangkan 29 kantor pos sebagai kantor cabang bank. Tahun ini akan diperluas," ujarnya.
      
Gunadi menambahkan, kebutuhan modal bank mikro tersebut diperkirakan sekitar Rp 500 miliar- 1 triliun. Kebutuhan dana tersebut akan dibagi tiga, yakni Bank Mandiri 60 persen, PT Pos 20 persen, dan PT TASPEN 20 persen. "Itu sesuai porsi kepemilikan saham," katanya. (owi/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI Tangani Kontrak Penjualan Gas Mahakam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler