jpnn.com, BANYUWANGI - Tiga bupati yang di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian dan Bupati Humbang Hasundutan, Dormar Banjarmahor blusukan bareng ke Kabupaten Banyuwangi sejak Selasa (13/3) kemarin.
Selama tiga hari, tiga bupati yang masing-masing datang dengan jajarannya, pengin melihat pengembangan pariwisata dan berbagai program inovatif di Banyuwangi.
BACA JUGA: Bupati Anas Bagikan Rahasia Dapur Banyuwangi di Medan
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengatakan, pihaknya mendatangi Banyuwangi untuk bertukar pengalaman pengembangan daerah. Kunjungan tersebut juga atas arahan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kami diberi arahan Pak Luhut untuk datang langsung melihat perkembangan Banyuwangi. Karena Pak Luhut melihat Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang berhasil mengembangkan daerahnya dari yang dulunya adalah daerah tidak dikenal. Untuk itu kami datang ke sini," kata Simbolon saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas, Rabu (14/3).
BACA JUGA: Mantan Anggota DPRD jadi Tukang Tambal Ban, Komentar Anda?
Sebelumnya, Luhut bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubenur Bank Indonesia Agus Martowardojo selama dua hari berkunjung Banyuwangi untuk melihat kesiapan daerah tersebut menjadi penyangga acara Annual Meeting IMF - World Bank pada Oktober mendatang.
Setelah melihat langsung pengembangan Banyuwangi, Luhut membei arahan ke bupati di kawasan Danau Toba yang masuk daerah pariwisata prioritas untuk ke Banyuwangi.
BACA JUGA: Luhut Akui Pemerintah Kurang Perhatian ke Wisata Banyuwangi
Seperti diketahui, kawasan Danau Toba terdiri atas tujuh kabupaten. Para kepala daerah kawasan Danau Toba tersebut mendatangi berbagai tempat di Banyuwangi. Mulai Lounge Pelayanan Publik, Mal Pelayanan Publik, Desa Smart Kampung Taman Sari, dan destinasi wisata Grand Watu Dodol serta Bangsring Underwater.
"Kami banyak belajar di Banyuwangi. Mulai turun dari bandara kami sudah terkesima dengan bangunannya dengan konsep hijau, setelah itu jalanan dari bandara ke kota masih banyak sawah membentang, Ini bikin segar mata," ujar Simbolon.
"Begitu juga Desa Taman Sari, sistem pengelolaan desanya yang terintegrasi. Begitu juga di Mal Pelayanan Pubik, banyak hal baru yang kami dapat dan bisa diterapkan di daerah kami masing-masing. Semua luar biasa di sini. Kami harus dapat ilmu dari Pak Azwar Anas ini. Kami juga harus meniru keramahan dan kebersihan kota ini," kata Bupati Dornar.
Sementara itu Bupati Toba Samosir, Darwin mengatakan kabupaten di kawasan Danau Toba tengah mulai bergerak untuk membenahi Danau Toba. Banyuwangi, kata dia, bisa dijadikan contoh bagaimana memajukan sebuah kawasan wisata.
"Kami sedang mulai membenahi fasilitas penunjang pariwisata. Mulai dari hotel, atraksi, hingga sarana penunjang pariwisata lainnya. Kami ingin mengembalikan kejayaan Danau Toba seperti dulu, di mana danau ini menjadi jujugan utama wisatawan di Indonesia. Kami datang untuk bisa sharing bareng dengan Pak Anas," kata Darwin.
"Kami juga bawa dua dosen IT ke mari, ini juga untuk belajar pengembangan TIK di daerah," imbuh Darwin.
Sementara itu, Bupati Anas memamaparkan berbagai hal yang dilakukan Banyuwangi untuk bisa menjadi seperti saat ini. Mulai dari membuka akses jalur udara, penataan SDM, hingga mengajak rakyat untuk berpartisipasi.
"Kuncinya rakyat harus dilibatkan. Misalnya atraksi seni yang sudah hidup di masyarakat kita berikan panggung lebih luas. Selain itu, di kawasan wisata kita bentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis), mereka lah yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan kebersihan tempat wisata,” ujarnya.
Buat Anas, kedatangan tiga kepala daerah ini juga akan dimanfaatkan Banyuwangi untuk belajar banyak hal. "Danau Toba ini sudah kesohor, kami juga perlu belajar. Beliau-beliau adalah bupati spesial karena menjadi pemangku kepentingan sebuah destinasi luar biasa kebanggaan Indonesia, yaitu Danau Toba,” tutur Anas. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Luhut dan Bu Sri pun Kaget Melihat Bandara Banyuwangi
Redaktur : Tim Redaksi