3 Calon Terkuat Pengganti Tito Karnavian sebagai Kapolri

Selasa, 22 Oktober 2019 – 23:36 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di komplek Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Analis dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai tiga figur berpeluang menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri.

"Berdasarkan sumber informasi yang dapat dipercaya, tiga jenderal polisi tersebut diprediksi akan menjadi Kapolri, yaitu Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy Pramono (angkatan 1988), Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri (angkatan 1989), dan Agus Andrianto ( angkatan 1989)," kata Karyono, Selasa (22/10).

BACA JUGA: Tito Karnavian Bakal Menempati Posisi Baru di Pemerintahan Jokowi, Berapa Kekayaannya?

Berdasarkan informasi yang diterima Karyono, dari segi kepangkatan, Gatot, Agus maupun Dofiri memang masih kurang dua bintang untuk menjadi Kapolri.

Oleh karena itu, calon Kapolri nantinya akan dipromosikan sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) menggantikan Komjen Condro Kirono yang akan pensiun 12 Desember 2019. 

Karyono menambahkan, peristiwa seperti ini pernah terjadi 2010 saat terpilihnya Timor Pradopo sebagai Kapolri pada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Timur yang waktu itu menjabat Kapolda Metro Jaya diangkat menjadi Kabaharkam dan beberapa saat kemudian dipilih sebagai Kapolri.

Saat ditanya siapa yang paling kuat di antara tiga Jenderal tersebut, Karyono menyebut nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono sebagai figur terbaik.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo akan mempertimbangkan track record dan kompetensi dari calon Kapolri. 

"Jenderal Gatot Eddy terbukti berhasil menjaga kondusivitas Jakarta di saat saat genting. Beliau sigap mengambil kebijakan yang tepat dalam menangani setiap gejolak sosial termasuk dalam pengamanan pemilu dan aksi mahasiswa di gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu," kata Karyono.

Dia menambahkan, Gatot juga menuai sukses besar sebagai Kepala Satgas Nusantara yang menangani pengamanan Pemilu Serentak 2019.

Selain itu, Gatot dikenal sebagai jenderal polisi yang mengakar di civil society dan punya wawasan geopolitk yang luas.

"Saya sering mencermati ceramah Pak Gatot di kampus-kampus sebagai Kasatgas Nusantara, sangat brilian menguasai dinamika politik global dan wawasan kebangsaannya kuat," kata Karyono.

Karyono tidak menampik adanya jenderal bintang tiga lainnya yang memiliki kualifikasi bagus.

Namun, menurutnya rata-rata mereka segera menghadapi masa pensiun. Di sisi lain, Komjen yang pensiunnya masih lama ketokohannya kurang terlihat.

"Saya melihat jalan mulus untuk Jenderal Gatot sudah dipersiapkan. Jika tidak ada halangan, sebentar lagi Wanjakti akan mengusulkan namanya sebagai calon Kapolri," kata Karyono.

Pengusulan nama Irjen Pol Gatot Eddy sebagai Kapolri akan berkonsekuensi terjadinya rotasi di sejumlah jabatan perwira tinggi Polri.

Jabatan Kapolda Metro Jaya yang ditinggalkan Gatot besar kemungkinan akan diisi oleh Irjen Pol Ahmad Dofiri atau Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Kadiv Propam Mabes Polri.

Sementara itu, menurut Karyono nama Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M Iqbal sangat pas jika ditempatkan sebagai Kapolda Jawa Timur.

“Beliau cara komunikasinya baik, dipercaya Pak Tito, dan yang terpenting sangat menguasai dinamika Kamtibmas di Jawa Timur," katanya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler