jpnn.com, JAKARTA - Pemilihan kasur yang salah ternyata memiliki berbagai dampak buruk.
Salah satunya terhadap kesehatan.
Kasur sendiri merupakan tempat terbaik untuk melepas lelah.
Oleh karena itu, harus tepat dalam memilih kasur untuk meminimalisir dampak buruk tersebut
Berikut tiga dampak buruk yang mungkin terjadi.
BACA JUGA: 4 Pelaku Pembunuhan Perempuan yang Dibakar di Atas Springbed Ditangkap
1. Sakit Punggung karena Kasur yang Kendur
Berdasarkan keterangan Fredrick Wilson D.O., sebagai direktur Cleveland Clinic Solon Center for Spine Health, tulang belakang manusia punya lekukan alami yang harus bisa diikuti, bahkan saat tidur.
Jika tidak memilih kasur yang tepat, kemungkinan akan mengalami sakit punggung.
BACA JUGA: Comforta Springbed Bagikan 100 Kasur untuk Pahlawan Masa Kini
2. Bahaya Tungau
Tungau menjadi salah satu hal yang paling gemar tinggal di kasur.
Sebab, tungau hidup di iklim lembab dan memakan kulit mati manusia yang ditemukan dalam debu rumah tangga.
Jika alergi terhadap tungau, tubuh otomatis memiliki kepekaan terhadap kotoran dan jasad tungau yang membusuk.
Kontak dengan kotoran tersebut bisa menyebabkan gejala alergi, seperti batuk, bersin, pilek, hingga mata gatal.
3. Nyeri Sendi karena Kasur Keras
Apabila kasur terlalu keras akan ada tekanan berlebihan pada area bahu, pinggul, hingga punggung.
Hal itu bisa menimbulkan rasa sakit dan nyeri pada sendi.
Oleh karena itu, memilih topper dengan material terbaik bisa menjadi solusi.
Salah satu topper dengan material terbaik adalah milik Quantum.
Pasalnya, Green Tea Latex Topper milik Quantum sudah ditest dari laboratorium TUV-Rheinland dan bebas dari 19 bahan kimia berbahaya serta 6 bahan racun yang berbahaya untuk tubuh.
Selain itu, Quantum juga baru saja merilis produk baru seri Posture Master Greentea Latex.
PT Quantum Tosan Internasional (Quantum Springbed) sudah memiliki hak paten untuk merk 'TOPPER'. (mcr7/jpnn)
BACA JUGA: Zoom Segera Merilis Fitur Reservasi Tempat Kerja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkat Hunian Tempat Tidur Isolasi Pasien Covid-19 di Yogyakarta Menurun
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Firda Junita