3 Fakta Semburan Lumpur di Bekasi

Rabu, 09 September 2020 – 12:23 WIB
Air pada saluran lingkungan warga berwarna cokelat imbas semburan lumpur di sebuah pekarangan rumah warga, Jalan Lembur 1, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (7/9). Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Semburan lumpur yang terjadi di Jalan Lembur 1, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi pada Sabtu (5/9) mengegerkan warga setempat.

Lurah Jatirangga Ahmad Apandi mengatakan, semburan itu muncul dari pekarangan rumah salah seorang warga yang sedang melakukan pengeboran tanah untuk membuat sumur air.

BACA JUGA: Disebut Mirip Lapindo, Semburan Lumpur di Bekasi Mengandung Zat Berbahaya?

Pengeboran dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB. Saat pengeboran berlangsung, tiba-tiba muncul gas dari dalam tanah.

"Setelah itu, jam 10 pagi gasnya turun hilang, selang berapa lama semburan lumpurnya keluar, sesuai dengan video yang beredar," kata Apandi kepada JPNN.com di Kantor Lurah Jatirangga, Senin (7/9).

BACA JUGA: Salshadilla Juwita Akui Sudah Putus dari Lutfi Agizal, Gara-gara Permasalahkan Kata Anjay?

Semburan lumpur itu muncrat hingga mencapai 10 meter. Beberapa saat kemudian, semburan reda dan tanah hasil pengeboran ditutup oleh sang pemilik oleh batu dan semen.

1. Diawali suara ledakan keras

BACA JUGA: Seperti ini Kronologi Semburan Lumpur di Bekasi

Apandi menambahkan, saat awal semburan lumpur, sempat menimbulkan suara ledakan keras.

Suara ledakan itu yang membuat warga setempat geger dan panik.

"Ledakan itu ketika dari gas ke lumpur, duarrrr begitu," ujar Apandi.

"Sudah habis itu tidak ada (ledakan lagi), cuma suara air sama air, cuma sekali (ledakan) cukup keras sampai terdengar warga," lanjut Apandi.

2. Diduga Jatirangga memiliki potensi gas alam

Camat Jatisampurna Wahyudin mengatakan, di wilayahnya memang memiliki potensi gas alam, namun hal itu berada di Kelurahan Jatiraden bukan Kelurahan Jatirangga.

"(Gas alam) Ada di Jatiradennya, kalau ini di Jatirangga," ujar Wahyudin, Senin.

Dia menduga wilayah Kelurahan Jatirangga, khususnya lokasi terjadinya semburan lumpur, memiliki potensi cadangan gas alam.

Untuk membuktikan hal tersebut, Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna menelusuri dan menyelidiki fenomena semburan lumpur.

3. Kandungan zat semburan lumpur tidak berbahaya

Wahyudin menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara Ahli Geologi, bahwa kandungan gas dan air pada fenomena tersebut tidak berbahaya untuk warga setempat.

"Kemarin sudah mendatangkan Ahli Geologi, kata dia tidak berbahaya," kata Wahyudin.

Peristiwa itu juga tidak menyebabkan suplai air tanah warga setempat menjadi kotor.

"Material lumpurnya juga tidak banyak banget, lebih banyak air," tandas Wahyudin.(mcr1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler