jpnn.com, JAKARTA - Nama Elon Musk menjadi perbincangan di media sosial belakangan ini. Pasalnya, pemilik Tesla, SpaceX, dan Twitter ini terlihat duduk bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Pertemuan mereka tak hanya heboh di Indonesia, tetapi di berbagai negara negara. Warganet pun ramai-ramai menggaungkan tagar #KebanggaanIndonesia.
BACA JUGA: Potret Luhut Berikan Permen Kopi kepada Elon Musk Bikin Heboh
Berikut 3 hal menarik dari pertemuan Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk:
1. Kendaaraan Listrik dan Nikel
Pertemuan mereka membahas tiga hal penting, yakni electric vehicle, renewable energy, dan B20. Konon Elon Musk bersemangat membahas kemajuan industri nikel serta kendaraan listrik di Indonesia.
BACA JUGA: Seusai Heboh Membeli Twitter, Elon Musk Temui Luhut, Ada Apa?
Momen itu juga juga digunakan untuk mendiskusikan kerja sama terkait penyediaan dan pengolahan nikel sebagai bahan baku battery cell yang berlandaskan environment, social and governance (ESG) yang baik dan berkelanjutan.
2. Kaus Oblong
Penampilan Elon Musk yang memakai kaus oblong saat bertemu delegasi dari Indonesia, jadi sorotan. Hal itu dinilai sangat kontras dengan penampilan Luhut cs yang memakai setelan formal.
BACA JUGA: Elon Musk Sarankan Lakukan Perubahan Besar untuk Twitter Blue, Hilangkan Iklan
Masyarakat Indonesia memang terbiasa memakai setelan formal untuk menghadiri acara penting, atau menghormati pengundang acara.
3. Tagar Kebanggan Indonesia
Pada pertemuan ini, Luhut membawakan Kopiko, produk asli Indonesai yang sudah mendunia. Terlihat di berbagai video dokumentasi pertemuan tersebut, Elon Musk tampak menikmati Kopiko serta memberikan 2 jempol sembari berkata “very gooood”.
Potret inilah yang mendorong warganet Indonesia menggaungkan tagar #KebanggaanIndonesia. Mereka juga menduga-duga akankah permen rasa kopi itu akan berkolaborasi dengan Elon Musk.
Ada juga warganet yang menduga logo Kopiko ada di badan pesawat SapceX atau tersedia secara otomatis di mobil Tesla untuk menemani pengemudi yang mengantuk. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh