jpnn.com, JAKARTA - Di balik gambaran-gambaran yang menyenangkan menjadi seorang entrepreneur, ternyata tidak sepenuhnya dilalui dengan kenyataan yang mengasyikkan dan mudah.
Banyak “harga” yang harus dibayar ketika Anda ingin serius menekuni dunia entrepreneurship. Kerja dengan waktu yang tidak terbatas, pikiran yang terus menerus terfokus ke pekerjaan selama 24 jam dan berbagai masalah yang muncul di lapangan.
BACA JUGA: Bank NTT Dorong Mahasiswa jadi Entrepreneur Berbasis Digital
BACA JUGA: Strategi Hipmi Tingkatkan Jumlah Pengusaha Milenial
CEO Dusdusan.com Christian Kustedi, membagikan 3 hal yang perlu diperhatikan oleh pengusaha pemula. Meskipun krusial, ketiga hal ini pada kenyataannya masih sering dilakukan berulang kali oleh mereka yang baru saja memulai bisnis.
BACA JUGA: Jatuh Bangun Rezky â Fatih Kembangkan Usaha Cuci Sepatu
Pertama, pahami hukum pareto bisnis. Prioritaskan hal yang benar-benar penting dan dapat memberikan hasil kepada bisnis kita. Contohnya, ketika baru memulai bisnis, seringkali pengusaha pemula menghabiskan banyak resource dan waktu untuk menggarap logo yang paling ideal, renovasi kantor kekinian, cetak kartu nama fancy dan berbagai kebutuhan lainnya yang sebenarnya bukan prioritas.
Biasanya, mindset yang digunakan yaitu segalanya harus dipersiapkan semaksimal mungkin sebelum Anda mengumumkan dan membuka pintu bisnis. Namun, pada kenyataannya sumber daya dan waktu habis digunakan untuk berbagai kebutuhan sekunder bahkan tersier.
BACA JUGA: GarudaFood Ajarkan Cara Melihat Peluang ke Generasi Milenial
“Stop menghabiskan sumber daya untuk memoles bisnis terlihat dan terasa real. Pada tahap awal, yang lebih penting adalah merencanakan dan mempersiapkan produk dan customer service,” ujar Christian, di Jakarta, Minggu (30/6).
Kedua, perhatikan produk. Baik produk fisik maupun digital, pengusaha pemula kadang memiliki kecenderungan untuk terus menunggu hinga produknya sempurna. Mempunyai ide tetapi membutuhkan waktu lama untuk eksekusi karena founder terus menunda peluncurannya. Pada kenyataannya, produk apapun yang sedang Anda garap tidak akan pernah sempurna.
“Jangan takut untuk gagal, launching dulu dan dapatkan feedback dari user atau customer. Dari feedback itulah, kita dapat terus menerus meningkatkan kualitas dan pengembangan produk agar semakin relevan dengan kebutuhan pasar. Ingat, tidak ada hal yang sempurna,” tambah Christian.
Ketiga, hal yang paling penting adalah nafas dari bisnis itu sendiri yaitu uang. Dalam berbisnis, uang didapatkan dari penjualan. Semakin cepat Anda merilis produk, semakin cepat Anda dapat menghasilkan penjualan dan semakin besar peluang untuk berkembang.
Menjalankan usaha membutuhkan proses yang panjang. Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor dan fase yang harus dilalui. Namun dengan pengalaman, jiwa entrepreneurship seseorang secara perlahan akan terbentuk. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran untuk Pengusaha Pemula Agar Bisnis Lancar
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha