jpnn.com, SURABAYA - Karteker Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro tidak menampik fakta bahwa mental para pemainnya terganggu jelang melawan Arema FC pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (15/8).
Hal itu terjadi setelah manajemen Persebaya mendepak Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih kepala, Sabtu (10/8).
BACA JUGA: Djanur Ungkap Hal Paling Bikin Merinding saat Latih Persebaya
“Tugas saya mengembalikan motivasi pemain. Sebab, harga diri mereka akan dibuktikan lawan Arema FC,” kata Bejo, Senin (12/8).
BACA JUGA: Dipecat Persebaya, Djanur Bandingkan Dirinya dengan Mourinho dan Guardiola
BACA JUGA: Silakan Nilai Statistik Persebaya di Tangan Djadjang Nurdjaman
Bejo mengakui tidak mudah mengangkat mental para pemain Persebaya jelang melawan Arema FC.
Namun, Bejo sudah memiliki pengalaman panjang. Dia pernah menghadapi Arema FC semasa bermain bagi Persebaya.
BACA JUGA: Gelandang Borneo FC Asal Ternate Ini Punya Potensi jadi Pemain Profesional
BACA JUGA: Djanur Ungkap Hal Paling Bikin Merinding saat Latih Persebaya
Menurutnya, Persebaya memiliki gaya permainan khas Suroboyo. Karakter itulah yang akan disuntikan kepada pemain sebelum Derbi Jatim.
“Tim harus bermain dengan gaya Suroboyo. Ngeyel, ngosek, dan wani. Itu cukup bagi saya,” kata pria 42 tahun itu.
Karakter itu cukup penting untuk membangkitkan spirit dalam Derbi Jatim.
Apalagi, Persebaya dipastikan akan mendapat tekanan dari Aremania yang memenuhi stadion.
Oleh karena itu, Bejo meminta pemain harus fokus ke lapangan untuk tampil maksimal.
“Biar nanti Bonek tahu dan menilai seperti apa (perjuangan) pemain dan tim,” tambah mantan pemain PSPS Pekanbaru itu. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rahasia Bintang Borneo FC Terens Puhiri Selalu Tampil Garang
Redaktur : Tim Redaksi