3 Jenazah Korban Terseret Arus Banjir di Lamteng Ditemukan

Kamis, 01 Maret 2018 – 21:40 WIB
Suasana banjir di Lampung. Foto: istimewa for jawapos

jpnn.com, GUNUNGSUGIH - Tiga korban yang terseret banjir di Lampung Tengah (Lamteng) Senin (26/2) lalu akhirnya ditemukan pada Kamis (27/2).

Semuanya dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga, total jumlah korban tewas akibat bencana banjir yang terjadi di Lamteng menjadi tujuh orang.

BACA JUGA: 200 Unit Rumah di Lamtim Masih Terendam Banjir

Sebelumnya pada Senin (26/2), tiga penumpang mobil Toyota Kijang Kapsul BE 2331 GH tewas terseret arus Way Seputih saat melintas di jembatan yang ada di Dusun Bendosari, Kampung Komering Putih, Kecamatan Gunungsugih.

Ketiganya, adalah Supangat, 65, dan Warsinem, 65, serta cucunya Talita (5). Mereka terseret arus Way Seputih di jembatan Dusun Bendosari sekitar pukul 05.00 WIB.

BACA JUGA: Lamteng Dilanda Banjir, Empat Orang Tewas, Dua Hilang

Sementara kemarin, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamteng dan Basarnas Lampung menemukan tiga korban hilang. Kali pertama yang ditemukan adalah dua korban hanyut di Kampung Sinarbanten, Kecamatan Bekri, Lamteng.

Tadi malam ditemukan lagi satu korban lainnya yang dikabarkan hilang di Kelurahan Seputihjaya, Kecamatan Gunungsugih.

BACA JUGA: Kemenhub Lakukan 2 Langkah ini Tangani Banjir di Losari

Menurut Tossa, anggota Basarnas Lampung, korban atas nama Suratno, 40, warga Kampung Gedungaji Lama, Kecamatan Penawaraji, Tulangbawang, ditemukan dekat truk Colt Diesel BE 9488 TD yang dikemudikannya.

”Ditemukan dekat truk sekitar pukul 09.30 WIB. Berjarak 30 meter dari lokasi awal terseret arus Way Tipo. Ditemukan sudah mengambang,” katanya.

Kemudian sekitar pukul 12.45 WIB, kata Tossa, tim menemukan jasad M. Iqbal, 17, warga Kampung Sinarbanten, Kecamatan Bekri. ”Siangnya, jasad Iqbal ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Kedua jenazah langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka masing-masing,” ujarnya.

Sementara, tadi malam pukul 21.00, tim juga menemukan jasan Fatimah, 15, warga Kelurahan Seputihjaya, Kecamatan Gunungsugih di rawa sekitar lokasi kejadian hanyut. Tadi malam, jenazah Fatimah dibawa ke RS Harapan Bunda untuk diautopsi sebelum dibawa ke rumah duka.

Diketahui, Fatimah terseret Way Seputih ketika sedang mencari rumput, Senin (26/2) sekitar pukul 05.30 WIB.

Berdasarkan informasi yang didapat, kata Tossa, dua korban tewas atas nama Suratno dan M. Iqbal hanyut ketika truk Colt Diesel BE 9488 TD memuat tujuh ton tandan sawit melintasi jalan Wates-Bekri yang terkena banjir akibat luapan Way Tipo, Senin (26/2) sekitar pukul 15.00 WIB. "Memaksa melintas meski sudah tahu banjir.

Tiga truk lainnya yang memaksa melintas lolos. Truk yang dikemudikan Suratno ini gagal karena ban belakangnya masuk lubang hingga terguling. Truk yang ditumpangi empat orang, yakni Suratno, Tukijo, Tubi, dan Rifaat, anggota Pospol Bekri, terseret arus. Dari empat orang ini, Suratno tidak berhasil diselamatkan dan tenggelam," paparnya.

Ketika keempatnya hanyut, Iqbal yang berada di lokasi kejadian berusaha membantu karena melihat Suratno berteriak minta tolong. ”Iqbal berusaha membantu korban hanyut. Mungkin karena kenal. Nahasnya, Iqbal ikut terseret arus dan tenggelam,” ungkapnya.

Sementara, Kepala BPBD Lamteng Guntur Nafitupulu mengaku belum bisa memastikan berapa total kerugian akibat banjir. ”Belum bisa ditotal. Sedang diinventarisasi. Kita menunggu laporan dari kepala kampung yang diteruskan ke kecamatan,” katanya.(sya/whk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur KA Cirebon Sudah Bisa Dilalui


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler