jpnn.com, SULAWESI SELATAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim tiga kebupaten di Sulawesi Selatan, yakni Wajo, Bone dan Soppeng yang gagal panen karena terdampak banjir tidak akan mengganggu stok beras nasional.
"Enggak terganggu. Kami sudah perhitungkan, (gagal) produksi ini kecil," kata Amran saat berkunjung ke lokasi banjir di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Selasa (10/7).
BACA JUGA: Terima WTP Selama Dua Tahun, Amran Apresiasi Anak Buah
Menurut Amran, program luas tambah tanam (LTT) tahun ini tumbuh sekitar 20 ribu hektare. Penambahan luas tanam itu, kata Amran, bisa menutupi gagal panen sebelas ribu hektare di tiga kabupaten di Sulsel.
Selain itu, kata Amran, pihaknya sudah memberikan bantuan pupuk, benih, mesin pertanian sehingga pascabanjir surut, petani bisa berproduksi kembali.
BACA JUGA: Mahasiswa Diminta Laporkan Kecurangan di Sektor Pertanian
"Jadi tidak terpengaruh dan aman serta lebih dari cukup stok kami. Ad hampir 1,8 juta ton stok (berasl kami," pungkas Amran.
Seperti diketahui, sejak Minggu (8/7) sampai Selasa (10/7), Amran berkunjung di dua kabupaten di Sulsel yang gagal panen karena musibah banjir. Seluas 11.480 hektare lahan padi gagal panen akibat bencana ini.
BACA JUGA: Panen Berlimpah, Saatnya Mengisi Cadangan Beras Pemerintah
Pada kesempatan ini, Amran datang membawa misi Presiden Joko Widodo untuk membagi-bagikan benih, pupuk, alat dan mesin pertanian kepada masyarakat. Selain itu, Amran juga memastikan asuransi dan bantuan tersebut diberikan dalam waktu satu pekan. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Buruk, Petani Merugi
Redaktur : Tim Redaksi