jpnn.com, JOMBANG - Cuaca ekstrim yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang, Jawa Timut berdampak bagi nasib petani.
Sebab puluhan hektar padi yang mulai masak dan menguning roboh rata dengan tanah.
BACA JUGA: Masuk Masa Panen, Amran Yakin Harga Beras Turun
Khawatir padi membusuk, petani di Desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang, terpaksa memanen sebelum waktunya.
Meskipun agak kesulitan, petani tetap memanen padi yang telah roboh.
BACA JUGA: Sejak Desember Panen Terus di Simalungun
"Takut usia padi yang belum cukup membuat hasil mutunya kurang bagus," ujar Kusnan salah satu petani.
Sementara itu, puluhan hektar tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Gudo, roboh dan rata dengan tanah.
Kondisi ini disebabkan akibat terjangan angin kencang yang melanda wilayah ini. Sebagian besar padi yang mulai masak ini terendam air.
BACA JUGA: Petani Puwakarta Masih Mampu Panen Setiap Hari
"Takut membusuk dan tidak bisa dipanen terpaksa saya memanen lebih awal," sambung Kusnan.
Kusnan menambahkan, akibat kondisi ini dipastikan dia menderita kerugian cukup besar.
Hasil panennya terjadi penurunan hasil antara 35 hingga 40 persen dari hasil panen normal.
Jika diasumsikan harga gabah per kilogram Rp 3.600, dan petani per hektar menghasilkan 6,5 ton, maka hanya terkumpul Rp 23,4 juta.
Padahal ongkos produksi, secara merata per hektarnya, membutuhkan dana Rp 24,5 juta belum termasuk biaya sewa. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panen Raya di Lumbung Pangan Sang Bumi Ruwa Jurai
Redaktur & Reporter : Natalia