jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada tiga kali gempa bumi dangkal mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat di penghujung 2023.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan analisisnya terkait gempa bumi tersebut.
BACA JUGA: Gempa Sumedang, Begini Analisis BMKG
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat," ucapnya di Jakarta, Minggu malam (31/12).
Menurut Daryono, hingga pukul 20:55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi yang dirasakan di wilayah itu.
BACA JUGA: Prajurit Aniaya Pendukung Ganjar, Jokowi Didesak Copot Petinggi TNI
Gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,8 pada koordinat 6,85 lintang selatan dan 107,94 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km timur laut Kab. Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 km.
Dia menerangkan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Sumedang dengan Skala Intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity).
BACA JUGA: Sukarelawan Ganjar Dianiaya, Akun Pro-Prabowo Sebut Pelaku Jalankan Tugas dengan Baik
Artinya, dengan skala itu, getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Gempa juga terasa di Lembang dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Di Subang dan Kota Bandung dengan Skala Intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Di Garut dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Pantauan JPNN.com, gempa Sumedang juga dirasakan hingga Kota Depok, Jabar.
Namun demikian, Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Daryono.(ant/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam