jpnn.com, JAKARTA - Penganiayaan terhadap sukarelawan Ganjar Pranowo oleh oknum TNI di Boyolali memicu perdebatan sengit di platform media sosial X.
Pasalnya, ada sebagian netizen yang mendukung aksi para prajurit tersebut dan menyalahkan para korban.
BACA JUGA: Tingkatkan Kesejahteraan Guru Agama, Ganjar Janji Siapkan Insentif Rp4 Triliun
Contohnya @kurawa yang dikenal sebagai sebagai akun pendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia menilai para pelaku bukan saja tidak bersalah, mereka justru seharusnya dipuji karena telah menjalankan tugas dengan baik.
BACA JUGA: Dikunjungi Relawan GMGM, Warga Kampung Bahari: Kami Makin Mantap Pilih Ganjar-Mahfud
Karena itu, @kurawa berharap petinggi TNI tidak menjatuhkan hukuman kepada prajurit-prajurit itu.
“Kepada yth bapak Panglima TNI @Puspen_TNI @tni_ad Kami berharap agar prajurit2 bapak tidak dihukum karena sudah menjalankan tugas dan kewibawaan Tentara dengan sangat baik,” tulis @kurawa di media sosial X, Minggu (31/12).
BACA JUGA: Program Insentif Guru Ngaji dari Ganjar-Mahfud Jadi Dambaan Ulama di Lombok
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison sebelumnya menceritakan aksi penganiayaan tersebut terjadi lantaran beberapa anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh yang sedang bermain voli.
Tiba-tiba, ujar dia, terdengar suara bising rombongan sepeda motor berknalpot brong.
Disebutkan bahwa mereka memainkan gasnya sehingga menimbulkan suara bising saat melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali.
Sejumlah anggota TNI yang kesal lalu menegur para pengendara. Karena tak diindahkan, maka aksi pemukulan langsung dilakukan.
“Sudah sangat pantas mereka yang provokasi ini mendapat hukuman yang setimpal,” tulis @kurawa.
Sebanyak 15 prajurit TNI kini ditahan buntut dugaan penganiayaan tersebut. Penahanan ini atas perintah KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak untuk mempermudah proses pemeriksaan dan penyelidikan.
TNI AD mengungkap ada tujuh relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh anggota TNI di Boyolali.
Ketujuh korban itu adalah Slamet Andono (26), Arif Diva (20), Jaya Iqbal (22), Dimas Irfandi (22), Yanuar (22), Parjono (51), dan Lukman (19).
Berdasarkan data dari DPC PDIP Boyolali, dua relawan yang menjadi korban, yakni Arif Diva Ramandani merupakan seorang mahasiswa, sementara Slamet Andono berprofesi sebagai pekerja swasta. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif