jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tiga kali melakukan endorsement dan intervensi soal capres-cawapres yang akan bersaing Pilpres 2024.
Jokowi secara implisit menunjukkan dukungannya untuk Ganjar Pranowo pada saat Rakernas Projo di Magelang dan Bandung.
BACA JUGA: Dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Presiden Jokowi Sampaikan Hal Ini ke ADB
Kedua, Jokowi memuji Airlangga Hartarto saat saat perayaan HUT ke-58 Partai Golkar. Ketiga, Jokowi saat menghadiri perayaan HUT Ke-8 Perindo menyebut Pilpres 2024 merupakan jatah Prabowo Subianto.
"Apa yang dilakukan Jokowi memengaruhi fairness dan sportivitas demokrasi," kata Sholeh Basyari kepada JPNN.com, Jumat (11/11).
BACA JUGA: Jokowi dan ADB Bicara Serius soal Ekonomi ASEAN
Sholeh menjelaskan idealnya Presiden Jokowi membiarkan masing-masing bakal capres-cawapres berkompetisi terbuka.
Oleh karena itu, Sholeh menyebut pernyataan-pernyataan Jokowi itu justru terbaca sebagai upaya memaksakan kehendak.
BACA JUGA: Polri Diguncang Isu Konsorsium Tambang, Jokowi Diminta Tuntaskan Perang Bintang
"Desas desus tentang sprindik Anies Baswedan (kasus Formula E), menghangatnya kembali kasus e-KTP dan kardus durian, juga isu tentang Ganjar terkait dana Bank Jateng, sedikit banyak akibat dari Jokowi overdosis 'bermain'," tuturnya.
Sholeh menjelaskan jika Presiden Jokowi mengkhawatirkan program unggulan dan proyek pembangunannya terbengkalai, tidak seharusnya juga berlebihan dalam melakukan intervensi.
"Jokowi cukup memanggil capres-cawapres yang ada untuk berkomitmen melanjutkan programnya," ucap Sholeh.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memprediksi sosok yang akan menang Pilpres 2024 adalah Prabowo Subianto.
Jokowi sebelum mengungkap Prabowo menang Pilpres, seperti mengulang pidato politik yang disampaikan Hary Tanoesoedibjo.
"Tadi Pak Hary menyampaikan saya ini dua kali Wali Kota Solo, menang. ditarik ke Jakarta, sekali menang. Kemudian dua kali di pilpres juga menang," ujar Jokowi dalam pidatonya di acara HUT Kedelapan Partai Perindo, Jakarta Pusat, Senin.
Prabowo yang kini menjabat Menhan RI diketahui menjadi pesaing Jokowi pada dua kontestasi itu.
"Mohon maaf, Pak Prabowo," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan seluruh peserta HUT Kedelapan Partai Perindo.
Prabowo kemudian berdiri dari kursi tamu saat Jokowi mengucapkan permintaan maaf, lalu eks Danjen Kopassus itu memberikan hormat kepada kepala negara.
Setelah meminta maaf, Jokowi menyampaikan prediksi soal pemenang Pilpres 2024 saat berpidato di HUT Kedelapan Partai Perindo.
"Kelihatannya, setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Presiden Jokowi.(mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra