MATARAM--Pembobolan ATM terus terkuak di sejumlah daerahKali ini terungkap di Mataram, ada tiga kasus yang laporannya sudah masuk ke aparat kepolisian setempat
BACA JUGA: Wanita Hamil Lima Bulan Ditembak di Perut
Dua kasus menimpa nasabah Bank Mandiri, satu lagi di Bank BNI"Sampai saat ini, kasus penipuan melalui mesin ATM yang ditangani Polres Mataram mencapai tiga kasus
BACA JUGA: Sulawesi Tengah Kekurangan Jaksa
Dua kasus terjadi di mesin ATM Bank Mandiri, satu kasus lagi menimpa Ririn Apriani di Bank BNI," jelas Kapolres Mataram melalui Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Iptu Andrie Handoko, kemarinBACA JUGA: Siaga Tsunami, Diminta Siapkan Evakuasi
Diakui perwira pertama Polri ini, untuk mengusut kasus semacam ini cukup sulit"Sesuai Undang-undang (UU) Perbankan, kita harus minta izin ke Bank Indonesia (BI)," katanya.Kasus terakhir menimpa Ririn Apriani, 26 tahun, warga Jalan Mandiri Nomor 1 Kelurahan Pejeruk, AmpenanUangnya yang tersimpan di rekening Bank BNI tiba-tiba raib, Jumat laluKasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Mataram, Jumat sore.
"Kali ini modusnya beda, kartu ATM korban awalnya hilangSetelah dicek melalui mobile banking, ternyata telah terjadi transaksi sebesar Rp 10 juta," jelas Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Iptu Andrie Handoko.
Korban yang merasa tidak pernah melakukan transaksi, sempat mengonfirmasi pihak bank"Anehnya, setelah pihak bank dihubungi, uang korban kembali Rp 5 juta," katanya.
Kemarin, korban penipuan nomor call center mesin ATM Bank Mandiri, Sadri mendatangi Polres MataramKedatangan pengusaha dari Pekanbaru asal Sumbawa ini tidak lain mempertanyakan proses pengusutan kasus yang dialaminya"Saya ke sini hanya ingin mengetahui sejauh mana kasus tersebut diproses," katanya di Mapolres MataramAkibat kejadian itu, Sadri mengalami kerugian secara keseluruhan mencapai Rp 52 jutaRp 50 Juta terjadi saat melakukan transaksi menggunakan kartu ATM BRI dan Rp 2 juta melalui kartu ATM BNI"Kartu saya saat itu tertelan di mesin ATM Mandiri di Jalan Majapahit," jelas Sadri lagi.
Sadri juga mempertanyakan proses transfer pelaku yang melebihi limit transaksi kartu"Kartu ATM saya (ATM BRI,red) dalam sehari hanya bisa dipakai transaksi Rp 25 juta, tapi nyatanya sehari uang tersebut bisa keluar Rp 50 juta," jelasnya.
Terkait kasus tersebut, Andrie menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah berupaya maksimalTermasuk memanggil teknisi mesin ATM Bank Mandiri, sampai pimpinan BRI CakranegaraDikatakan, berdasar pengakuan pimpinan BRI Cakranegara, untuk meminta identitas nasabah tempat uang itu ditransfer harus seizin Bank Indonesia (BI) Mataram.
Sebeneranya, Polres Mataram sendiri telah melayangkan surat permintaan pengecekan ituTapi hingga kemarin ini belum ada tanggapanKasus penipuan dengan kedok memalsukan nomor call center kembali terjadi mesin ATM yang sama (Bank Mandiri, Red)Kartu ATM Bank Mandiri milik Anton, juga tertelan mesin ATM"Modus penipuannya sama seperti yang menimpa Sadri, akibat kejadian itu korban mengalami kerugian sekitar Rp 44 juta," jelasnya.
Dikatakan, dua kejadian yang dilaporkan ke polisi, semuanya disebabkan lemahnya pengamanan dari pihak bank"Teknisi mesin ATM itu sempat kita mintai keterangan, diketahui sejak tahun 2001, kamera CCTV-nya tidak berfungi," jelasnya.
Pengamanan dari luar pun masih sangat lemahHal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya satpam yang bertugas mengamankan ATMSelama ini, mesin ATM yang sering menjadi sasaran pelaku adalah mesin yang pengawasannya tidak adaLemahnya pengawasan mesin ATM ini pun tidak menimbulkan sanksi pidana(far/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pelajar Terlibat Perampokan
Redaktur : Soetomo Samsu