3 Napi Positif Covid-19, Ribuan Warga Binaan Diminta Jangan Panik

Minggu, 20 Desember 2020 – 20:41 WIB
Ilustrasi swab test COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, TARAKAN - Tiga orang narapidana atau Napi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tarakan, Kalimantan Utara dilaporkan positif COVID-19. Saat ini ketiganya dirawat di RSUD setempat dan Rumah Sakit Kota Tarakan (RSKT).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Tarakan Yosef Benyamin Yambise menjelaskan satu warga binaan yang positif terinfeksi virus Corona dirawat di RSUD Tarakan, sedangkan dua lainnya di RSKT.

BACA JUGA: AP II Berikan 3 Alternatif Kemudahan Bagi Traveler untuk Tes COVID-19

"Satu orang yang RSUD Tarakan ada komorbid, sedangkan dua orang di RSKT, OTG (Orang Tanpa Gejala-red)," ungkap Yosef di Tarakan, Minggu (20/12).

Menurut Yosef, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan di Lapas tersebut. Namun kemungkinan masuknya virus tetap ada karena pegawai keluar masuk meski mereka tidak tidak ada yang terkonfirmasi positif.

BACA JUGA: Begini Modus Calo Rapid Test Covid-19 yang Ditangkap di Stasiun Senen, Hati-hati

"Dugaannya kasus ada banyak kemungkinan karena bisa saja pegawai. Kalau kunjungan tidak ada, tetapi barang titipan juga masuk. Ini juga rawan walaupun melewati protokol kesehatan," jelas Yosef.

Lapas ini juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tarakan dalam penanggulangan Covid-19 dalam hal pelaksanaan rapid test dan tes usap (swab test).

BACA JUGA: Informasi Terbaru soal Lion Air yang Tergelincir di Lampung

Bila ditemukan ada warga binaan yang bergejala sekaligus reaktif, pihak Lapas Tarakan langsung melakukan isolasi dan tidak boleh kontak dengan penghuni yang lain.

Pihak Lapas sendiri telah menghentikan program kunjungan, kecuali pengantaran barang titipan dari keluarga untuk warga binaan cukup banyak dan melalui penyemprotan desinfektan.

"Sejak awal kami penguatan di protokol kesehatan, termasuk alur penitipan barang karena barang ini seharian cukup banyak, bisa sampai puluhan," ucap Yosef.

Manajemen Lapas juga melakukan berbagai upaya mencegah penularan virus Corona, antara lain dengan pemberian vitamin untuk warga binaan, olahraga sambil berjemur dibatasi tiap Selasa dan Jumat, serta penggunaan masker.

"Kami tidak bisa senam karena padat, (Lapas) over kapasitas. Penghuni sudah 1.081 orang dari daya tampung 400-an orang," ungkap Kalapas.

Meski sudah kelebihan kapasitas, Lapas Kelas IIA Tarakan terkadang masih menerima tahanan titipan dari Polres Malinau.

"Dengan adanya yang positif ini kami berusaha menenangkan warga untuk tidak panik, karena kita harus mengadaptasikan kehidupan baru karena COVID-19 ada di mana-mana," terang Yosef.

Selama pandemi ini Lapas Tarakan juga menyiagakan tenaga medis selama 24 jam, termasuk menjalin kerja sama dengan Dinkes Kota Tarakan dan rumah sakit bila sewaktu-waktu ada warga binaan yang memerlukan penanganan.

"Jadi kalau ada apa-apa langsung komunikasi dirawat di sana. Keluarga diharapkan tetap tenang, jangan khawatir, kami tetap melakukan pencegahan," pungkas Yosef.(antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler