3 Obat Asma Jangka Pendek yang Aman Anda Gunakan

Sabtu, 08 April 2023 – 07:00 WIB
Ilustrasi obat. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - ASMA merupakan salah satu penyakit pernapasan yang bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak.

Untuk meredakan serangan asma, Anda bisa mencoba terapi obat penyakit ini jangka pendek.

BACA JUGA: Ada di Dapur, 5 Bahan Alami Ini Ampuh Redakan Gejala Asma dengan Cepat

Terapi obat asma jangka pendek bertujuan untuk meredakan serangan asma mendadak dengan segera.

Obat ini bisa mengatasi gejala-gejala asma akut saat serangannya kambuh.

BACA JUGA: 5 Obat Penurun Kolesterol yang Tersedia di Apotek

Obat ini bekerja lebih cepat, yaitu hanya dalam hitungan menit dan bertahan selama 4-6 jam.

Namun, obat ini tidak disarankan untuk pemakaian rutin atau sehari-hari. Obat asma jangka pendek hanya bersifat sebagai pertolongan pertama.

BACA JUGA: 3 Obat yang Ampuh Atasi Migrain, Silakan Dicoba

Berikut jenis obat-obatan asma jangka pendek yang paling sering diresepkan dokter, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Inhaler short-acting beta 2-agonis

Obat inhaler ini termasuk jenis bronkodilator yang bekerja cepat menghentikan gejala asma ketika serangan kambuh.

Pilihan pertama obat asma golongan ini, yakni Albuterol, Pirbuterol, dan Levalbuterol.

Obat golongan beta agonis short-acting bisa dipakai menggunakan inhaler genggam (portabel) atau nebulizer.

2. Ipratopium

Ipratropium lebih banyak digunakan untuk mengobati emfisema dan bronkitis kronis.

Namun, obat ini juga bisa digunakan sebagai terapi bronkodilator kerja cepat.

Fungsinya untuk segera mengendurkan otot-otot saluran napas yang menegang ketika serangan asma kambuh.

Jadi, kamu bisa menggunakan obat ini ketika gejala asma baru mulai muncul.

3. Kortikosteroid oral dan intravena

Apabila gejala asma tidak bisa dikendalikan dengan obat hirup, dokter mungkin akan meresepkan obat steroid minum, seperti prednisone dan methylprednisolone.

Obat steroid oral hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, dan hanya untuk mengobati jenis serangan asma yang parah.

Hal ini lantaran obat steroid oral bisa menyebabkan efek samping serius jika digunakan jangka panjang.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler