jpnn.com, NORTH CAROLINA - Karantina ataupun isolasi mandiri bisa jadi bukan jaminan bahwa seseorang tak akan terjangkiti virus corona yang menjadi sebab COVID-19. Di North Carolina, Amerika Serikat, seorang wanita bernama Rachel Brummert terjangkiti virus corona meski terus-terusan berada di rumah selama tiga pekan.
Rachel didiagnosis positif COVID-19 pada Kamis lalu (9/4). “Ini benar-benar paling sakit dan menakutkan yang pernah saya alami,” ujarnya kepada WCNC-TV. “Aku benar-benar ketakutan.”
BACA JUGA: Perangi Corona di Tengah Sanksi, Iran Lebih Baik ketimbang AS
Sebelumnya Rachel yang tinggal di Charlotte, North Carolina sudah menderita penyakit autoimun. Dia mengaku terakhir kali keluar rumah pada pertengahan Maret lalu untuk ke apotek.
Karena kondisi kesehatan, Rachel melakukan jarak sosial dengan orang lain termasuk suaminya yang tinggal di kamar terpisah. Walakin, ada momen ketika rumah Rachel kedatangan seorang wanita pengantar belanjaan.
BACA JUGA: Ada Cewek Tiba-tiba Muncul Tanpa Busana di Bandara
Kurir itu hanya mengantar belanjaan dan meletakkannya di depan rumah Rachel. Belakangan terungkap bahwa kurir tersebut terjangkiti virus corona.
Menurut Rachel, dirinya tidak melakukan kontak langsung dengan wanita pengantar belanjaan berisi makanan itu. Namun, Rachel mengaku mengambil belanjaan itu tanpa sarung tangan.
BACA JUGA: Wabah Corona Menjadi-jadi, Donald Trump Ancam Negara Penolak Deportasi
Rachel tetap meyakini dirinya telah melakukan tindakan yang benar untuk mencegah penularan COVID-19. Ternyata Rachel menderita flu dan dinyatakan positif terjangkiti virus mematikan itu.
“Aku terkena flu. Ini bukan flu. Ini adalah monster lain,” ujarnya.
Amerika Serikat kini menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Hingga Selasa ini (14/4) laman worldometer menunjukkan jumlah kasus COVID-19 di AS mencapai 586.941 dengan angka kematian 23.640 jiwa.
Khusus North Carolina, sejauh ini sudah ada 4.884 kasus COVID-19. Adapun angka kematiannya sudah mencapai 107 jiwa.(nypost/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni