jpnn.com - Penyakit asma umumnya ditandai dengan peradangan pada saluran pernapasan dalam jangka waktu panjang (kronis).
Kondisi ini bisa ditandai dengan munculnya mengi atau bengek, kesulitan bernapas, rasa sesak pada dada, dan batuk. Gejala-gejala tersebut umumnya juga disertai hambatan pada saluran pernapasan.
BACA JUGA: Ketahui 6 Penyebab Asma yang Bisa Menyerang
Pada orang dengan asma, biasanya saluran napasnya menjadi sensitif secara berlebihan terhadap pemicu asma yang umumnya dapat ditemukan dalam lingkungan hidup sehari-hari.
Akibatnya, terjadi peradangan pada saluran pernapasan yang sering kali ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, juga produksi lendir yang berlebihan.
BACA JUGA: Pamitan Tidur, Ternyata Tewas di Dalam Mobil
Apabila tidak mendapat penanganan dengan baik, saluran napas penderita asma dapat mengalami remodelling, yakni gangguan pada saluran napas yang umumnya disebabkan oleh munculnya jaringan parut.
Apabila sudah terjadi, kinerja obat-obat asma bisa jadi kurang efektif.
BACA JUGA: Waspada, Serangan Jantung Bisa Dipicu Karena Berita Hoaks
Pada dasarnya, tujuan penanganan asma adalah untuk mengontrol gejala, mengurangi resiko kekambuhan, memperbaiki keterbatasan pada laju udara pernapasan, serta mengatasi efek samping (apabila muncul) dari pengobatan.
Penanganan asma dapat sukses apabila ada kerjasama yang baik antara penderita asma dan tenaga kesehatan yang mengobatinya.
Oleh sebab itu, penting bagi penderita asma untuk mengenali pemicu kekambuhan asma yang dialaminya.
Sering kali, pemicu asma adalah hal yang umum ditemukan, misalnya perubahan cuaca, infeksi virus pada saluran pernapasan, olahraga, hingga iritan seperti asap knalpot kendaraan, asap rokok dan bau menyengat.
Jadi, kenalilah berbagai hal yang dapat memicu gejala asma Anda dan hindari pemicu tersebut.
Pengobatan pada penyakit asma
Secara umum, terdapat tiga kategori obat asma yang dapat ditawarkan pada penderitanya. Berikut ini adalah pemaparannya:
1. Controller
Berguna sebagai terapi pemeliharaan, sehingga umumnya dikonsumsi setiap hari. Obat ini berfungsi untuk mengurangi pembengkakan pada saluran pernapasan, mengontrol gejala, serta mengurangi risiko kekambuhan dan penurunan fungsi paru-paru.
Sebagai controller, sering kali digunakan obat golongan kortikosteroid yang berfungsi sebagai anti peradangan, sehingga mengurangi bengkak pada jalan napas serta mengurangi produksi lendir pada saluran pernapasan.
Obat jenis lain yang juga kerap digunakan sebagai controller yaitu anti-kolinergik. Obat ini bekerja untuk mencegah otot mengencang pada saluran pernapasan.
2. Reliever
Umumnya obat jenis ini bekerja dengan cepat dan harus segera diminum begitu gejala asma muncul. Sering kali, obat yang digunakan sebagai relieveradalah golongan bronkodilator. Obat ini berfungsi membantu relaksasi otot di seputar saluran pernapasan.
Dengan demikian, saluran pernapasan akan “terbuka”, sehingga penderita mudah untuk bernapas.
3. Terapi tambahan untuk asma berat
Terapi ini disarankan bagi mereka yang memiliki gejala menetap walaupun sudah menjalani pengobatan yang maksimal. Umumnya obat yang digunakan adalah jenis controller dosis tinggi.
Dari ketiga jenis obat di atas, penggunaan obat yang diberikan bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung kondisi fisik dan tingkat keparahan asma penderita.
Teknik pengobatan asma bisa berbeda pada setiap orang
Pengobatan asma tidak akan sama bagi setiap orang. Bahkan saat ini terdapat lima langkah pengobatan asma yang dapat dilakukan.
Pengobatan bisa bervariasi, mulai dari penggunaan reliever apabila diperlukan saja, hingga pengobatan menggunakan controller dan reliever.
Jika belum terkontrol, mungkin Anda memerlukan penambahan langkah pengobatan. Jika sudah terkontrol dengan baik selama 2-3 bulan, dapat dilakukan penurunan langkah pengobatan ke tahap yang lebih rendah.
Asma memang amat mengganggu penderitanya. Belum lagi, kondisi ini tak bisa disembuhkan. Namun, dengan menjalani pengobatan yang sesuai, kekambuhan asma masih bisa dicegah dan dikontrol.
Sehingga, Anda yang memiliki penyakit ini masih dapat memiliki kualitas hidup yang baik.(NP/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Hal Penting ini Perlu Diketahui Penderita Asma
Redaktur & Reporter : Yessy