jpnn.com - KUPANG - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Raja Muda Bataona mengatakan ada tiga hal yang membuat dukungan partai politik ke Prabowo Subianto sebagai kandidat presiden terus bertambah.
Terbaru, PAN dan Golkar bersama PKB mendeklarasikan dukungan pada Prabowo Subianto sebagai kandidat presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
BACA JUGA: Yusril Sebut Prabowo Harus Pilih Pendamping yang Membuatnya Menang
"Pertama adalah kekecewaan terselubung partai-partai terhadap dominasi PDIP selama periode kedua pemerintahan Jokowi."
"Banyak urusan kekuasaan yang menurut partai lain belum terbagi secara adil," ujar Mikhael Raja Muda Bataona di Kupang.
BACA JUGA: Dukungan Parpol Makin Kokoh, Prabowo Mampu Kembalikan Soliditas Basis Massa
Dia mengemukakan pandangan itu berkaitan dengan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama Partai Gerindra berkoalisi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Tanda tangan kerja sama politik serta deklarasi dilaksanakan di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu, (13/8) pagi.
BACA JUGA: Sandi Mandela Sebut Prabowo Subianto Kunci untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Hadir dalam deklarasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zukifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
Faktor kedua, cara komunikasi politik elite PDI Perjuangan dinilai terkadang tidak menjaga perasaan partai lain.
Menurut Bataona cara komunikasi menyerang dan menyinggung eksistensi partai lain menjadi penyebab sulitnya partai-partai menerima tawaran PDIP.
Faktor ketiga, isu petugas partai dan masalah batalnya Piala dunia U-20 kemarin.
Presiden Jokowi terkesan tidak dihargai sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Jokowi yang sudah bekerja keras selama tiga tahun untuk Piala Dunia U-20 harus menyerah soal piala dunia akibat penolakan PDIP.
"Ini yang saya kira akar persoalan mengapa Presiden Jokowi yang sudah merasa tidak lagi dihargai sebagai pemimpin negara, tidak mau menyatakan secara terbuka mendukung Ganjar," katanya.
Menurut Bataona, Jokowi memang hadir dalam acara-acara PDIP, tetapi hatinya terkesan tidak sepenuhnya di sana.
Untuk itu, katanya, pemulihan hubungan dengan Jokowi akibat manuver elite PDIP yang membuat Jokowi sangat terluka harus segera dilakukan sebelum terlambat.
Bataona lebih lanjut mengatakan bergabungnya PAN dn Golkar mendukung Prabowo sebenarnya juga bukan sebuah kejutan.
Hanya merealisasikan pertemuan mereka sebelum Ganjar dideklrasikan beberapa waktu lalu.
Sejak deklarasi Ganjar, tokoh politik bermanuver lewat pertemuan dengan PDIP, tetapi rupanya sudah lama menjatuhkan pilihan kepada Prabowo.
Pengajar Investigatif News dan Jurnalisme Konflik pada Fisip Unwira Kupang ini juga mengatakan koalisi PAN, Golkar, PKB dan Gerindra masih bisa berubah karena pendaftaran calon masih jauh.
"Politik itu unpredictable. Artinya, koalisi dan dukungan ini juga masih bisa bubar."
"Masih bisa berubah karena pendaftaran calon masih jauh. Jika Prabowo tetap unggul dalam survei maka ini akan bertahan. Apabila sebelum pendaftaran nanti Ganjar sudah unggul, formasi ini bisa berubah," katanya.
Menurut Bataona deklarasi dukungan PAN dan Golkar untuk Prabowo hanya formasi lama yang dideklrasikan kembali.
"Sebuah hasil operasi politik lama yang kembali dideklarasikan menjadi semacam kampanye politik agar publik memperhatikannya," katanya.
Padahal, katanya tidak ada kejutan di sana karena arah koalisi partai-partai ini sudah lama diketahui publik.
Di mana, secara politik, partai-partai ini memang sudah lama menyatakan dukungan ke Prabowo, sampai Presiden Jokowi sendiri diundang untuk hadir dalam pertemuan mereka saat itu.
Dalam konteks ini, sebutnya maka yang terbaca mengejutkan justru manuver politik PDIP. Dengan resminya dukungan PAN dan Golkar. Artinya tim kerja PDIP yang melobi partai-partai ini gagal meyakinkan elite PAN dan Golkar.
Padahal di arus bawah, pemilih PAN dan Golkar sebagian besarnya juga mendukung Ganjar Pranowo. Tidak hanya mendukung Prabowo maupun Anies.
Irisan kepentingan elektoral di arus bawah ini, seharusnya digunakan PDIP sebagai data untuk meyakinkan PAN dan Golkar. (Antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Organ Sukarelawan Jokowi Deklarasi Dukungan untuk Prabowo Besok
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang