3 Peran Orang Tua Mendampingi Anak saat Pembelajaran Jarak Jauh

Rabu, 23 September 2020 – 18:15 WIB
Pelajar pendidikan anak usia dini saat sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui gadget. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (covid-19) membuat pemerintah memutuskan menggelar pembelajaran jarak jauh.

Kondisi itu mendorong kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan (edutech) yang makin merata di tanah air.

BACA JUGA: Awasi Penggunaan Kuota Internet, Kemendikbud Buat Aplikasi Khusus

Pasalnya, saat ini terdapat sekitar 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi yang membutuhkan teknologi agar dapat mengikuti proses belajar mengajar sehari-hari.

Selain dukungan teknologi, peran orang tua juga tidak bisa dikesampingkan. Grant Thornton Indonesia menilai ada tiga peran orang tua pada proses belajar dari rumah. Berikut ini ulasannya:

BACA JUGA: Pelajaran Sejarah Dihapuskan? Ini Klarifikasi Kemendikbud

1. Sediakan waktu ekstra saat mendampingi anak belajar

Absennya sosok guru dalam tatap muka di sekolah kini digantikan oleh sosok orang tua di rumah.

Kehadiran orang tua saat masa pembelajaran jarak jauh mengembalikan peranan dan tanggung jawab utama orang tua di dalam pendidikan anak-anaknya.

Selain itu, orang tua juga dapat membantu meningkatkan semangat belajar anak.

Orang tua sebaiknya mengambil peranan lebih dalam membantu menjelaskan materi yang belum dipahami anak.

Hal ini akan dapat menjembatani keterbatasan bertanya langsung pada guru saat pembelajaran secara daring.

2. Kenali teknologi lebih jauh

Banyaknya program maupun aplikasi untuk menyelenggarakan sesi pembelajaran jarak jauh yang interaktif membutuhkan pemahaman lebih dari orang tua.

Hal itu demi memastikan anak-anak mereka nyaman dalam menimba ilmu dengan cara yang relatif baru.

Melimpahnya pilihan startup edutech sebagai tambahan opsi bagi anak untuk belajar lebih optimal tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

3. Asah Keterampilan Bersama Anak

Belajar di rumah secara daring memiliki implikasi hilangnya kegiatan tambahan yang biasanya didapatkan di sekolah secara fisik.

Mulai kegiatan ekstrakurikuler hingga kegiatan bermain dengan teman sebaya menjadi sulit untuk dilakukan.

Peran orang tua untuk merangsang kreativitas anak menjadi sangat dibutuhkan guna mencegah kebosanan pada sang buah hati saat di rumah saja.

Orang tua bisa melakukan kegiatan tambahan yang kreatif dan positif di sela-sela belajar untuk mempertajam rasa ingin tahu dari anak.

Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani menjelaskan, teknologi selalu memiliki dua sisi.

“Jika tidak digunakan dan dimonitor dengan bijak, dapat memberikan dampak yang negatif dan menurunkan semangat menuntut ilmu karena tingginya distraksi saat anak belajar,” kata dia, Rabu (23/9).

Oleh karena itu, kata Johanna, diperlukan peran orang tua yang lebih besar lagi dalam mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi.

Selain itu, juga untuk memaksimalkannya guna membantu kreativitas dan efektivitas belajar bagi generasi penerus bangsa.

“Dengan demikian, mereka mampu melewati masa sulit yang terjadi saat ini dengan tetap memiliki semangat belajar yang tinggi untuk berbagai ilmu yang bermanfaat.” tutur Johanna. (*)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler