jpnn.com - JAKARTA - Tak mengenal kapok, dari arena balap liar Kembangan, Jakarta Barat, 31 remaja kembali diamankan Kepolisian Sektor Metro Kembangan. Tiga diantaranya perempuan pelajar sekolah menengah yang diduga sebagai cabe-cabean.
Sebanyak 19 motor tak bertuan terpaksa diamankan karena tanpa dibekali kelengkapan surat berkendara, Sabtu (29/3)."Mereka kami amankan sesaat sebelum start," tegas Kapolsek Metro Kembangan Herru Agus, ketika ditemui di ruangannya seperti yang dilansir INDOPOS (JPNN Group).
BACA JUGA: Caleg Perempuan Harus Paham Isu Publik Jika Ingin Dipilih
Herru mengatakan puluhan remaja tersebut tertangkap menjelang pagi hari sekira pukul 03.00 di dua lokasi berbeda yang kerap mengelar aksi balap liar. Antara lain, Jalan Baru Taman Aries, dan Jalan Puri Kencana kawasan perkantoran Kawan Lama.
Tiga perempuan yang diamankan, yakni ST (16), D (16), W (16) kepada polisi mengaku hanya ikut-ikutan. Tiga anak baru gede (ABG) asal Karang Tengah-Tangerang, Duri Kosambi dan Rawa Buaya, Cengkareng itu juga mengakui keberadaan mereka di tengah malam hanya sebatas bersenang-senang.
BACA JUGA: JK Ingatkan Ahok, Siswa Bisa Malas Kalau Masuk Sekolah Jam 9
"Pengakuannya mereka hanya ikut nongkrong saja, semacam kayak sukarela. Mereka anggap fun aja," ujarnya.
Lebih lanjut Herru menerangkan, aksi ini kalau terus didiamkan, selain mengganggu pengguna jalan, keberadaan pebalap liar ini jelas berpotensi anarkis. "Bukan tidak mungkin mereka melakukan tindak kejahatan lainnya seperti pencurian," katanya.
BACA JUGA: Usai Razia Pengamen, Anggota Satpol PP Kesurupan
Menurutnya, upaya memberantas aksi balap liar tak akan habis, jika tidak didukung peran orang tua, masyarakat dan pemerintah setempat yang ikut melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
Kurangnya personel, kata Agus membuat hasil tangkapan berkurang. Razia malam itu, pihaknya hanya menurunkan sebanyak 20 personel polisi. "Masing-masing hanya menangkap satu, berbeda dengan razia gabungan beberapa waktu silam, ratusan remaja berikut motor kita amankan," bebernya.
Berulangkali dilakukan gelaran operasi yang sama, aksi balap liar yang diduga kuat berunsur perjudian ini masih saja muncul. Polisi sendiri merasa kesulitan untuk menjerat mereka dengan pasal pidana. Sebab itu, puluhan remaja tanggung tersebut tidak dilakukan penahanan.
"Pembinaan tetap kita lakukan, tapi untuk mempidanakan mereka memang terbilang sulit, terutama soal perjudian. Dari hasil ini akan kita kembangkan, melalui kendaraan yang diamankan akan ditingkatkan ke pasal pidana terkait pencurian kendaraan bermotor," tegasnya.
Selain tiga perempuan tersebut, Herru juga mengamankan seorang pria berinisial H (30) yang diduga sebagai koordinator aksi balap liar. Pria pemilik bengkel ini diduga pemodal utama para joki yang mengadu motor kulikan mereka di arena balap liar.
"Lagi-lagi kita sulit buktikan, dia kami tangkap saat menunggu musuh yang bersiap untuk adu balap," katanya. (asp/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: KKN, Masalah Tiga Besar di Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi