jpnn.com - jpnn.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) tetap menjadikan kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai fokus utama pada 2017.
Peningkatan KPR juga dilakukan sejalan dengan komitmen BTN mendukung Program Sejuta Rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: BTN Terus Menambah Smart Branch
BTN menyalurkan kredit sebesar Rp164,44 triliun hingga akhir 2016.
Nominal itu naik sebesar 18,34 persen secara tahunan dari Rp 138,95 triliun pada akhir 2015.
BACA JUGA: BTN Prioritaskan Bisnis Berbasis Digital Banking
Tahun ini, BTN menargetkan penyaluran pinjaman akan naik sebesar 21-23 persen.
Pertumbuhan terbesar di segmen ini berasal dari KPR subsidi yang naik 30,57 persen yoy dari Rp 43,52 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp 56,83 triliun di Desember 2016.
BACA JUGA: BTN Kejar Pertumbuhan DPK Hingga 22 Persen
Pertumbuhan penyaluran kredit yang positif juga mengerek nilai aset emiten dengan kode saham BBTN.
Per akhir tahun lalu, aset BTN tumbuh 24,66 persen secara tahunan dari Rp171,8 triliun menjadi Rp 214,16 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, untuk memperkuat struktur pendanaan, pihaknya akan meningkatkan porsi dana murah, mencari pinjaman luar negeri, dan menerbitkan surat utang serta sekuritisasi.
Penguatan dana murah dilakukan dengan menggelar berbagai rangkaian promosi hingga undian berhadiah.
Pada era digital saat ini, lanjut Maryono, BTN pun terus memoles layanan digital perseroan untuk memacu pengucuran KPR dan merebut dana murah.
“Salah satunya dengan menambah gerai dan outlet digital sesuai dengan tahapan transformasi digital BTN yang dilakukan sejak 2015. Transformasi ini dilakukan untuk mendukung bisnis perseroan sekaligus menggarap generasi milenial yang kini kian fasih dengan teknologi,” ujar Maryono. (ers)
Redaktur & Reporter : Ragil