jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pihaknya berusaha menyukseskan ajang MotoGP Indonesia melalui dukungan infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang memadai.
Johnny G. Plate mengatakan pihaknya telah menambah dukungan berupa jaringan tulang punggung atau backbone, 5G experience, hingga spektrum frekuensi.
BACA JUGA: Mbak Puan Nonton Langsung MotoGP di Mandalika, Lihat tuh Penampilannya
Pada jaringan tulang punggung backbone, Kemenkominfo bersama mitra kerja menyediakan empat lapisan sekaligus.
"Empat lapis jaringan tulang punggung, di antaranya mencakup jaringan tulang punggung utama dan tiga jaringan hot backup standby. Mudah-mudahan dengan itu nanti pengiriman data berjalan dengan lancar,” tutur Menteri Johnny.
BACA JUGA: Pawang Hujan Ampuh, MotoGP Mandalika 2022 Kembali Digelar
Kemekominfo juga menyiapkan tambahan spektrum frekuensi untuk operator seluler agar komunikasi lebih lancar.
Menurut Johnny, tambahan perangkat radio monitoring dari Balai Monitoring Kemenkominfo yang saat ini digunakan untuk mengawal MotoGP Indonesia.
BACA JUGA: Anies Mengajak Masyarakat Ramai-Ramai Menonton MotoGP Mandalika
"Untuk menjaga spektrum frekuensi agar balapan MotoGP berjalan dengan lancar, pelayanan telekomunikasi transportasi baik darat, laut dan udara berjalan dengan lancar khususnya transportasi yang berkaitan dengan penerbangan-penerbangan VVIP, dan tersedianya spektrum yang memadai untuk layanan telekomunikasi dan transmisi data,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate.
Menkominfo juga mengatakan pada telah ditambahkan dan dipinjamkan sebanyak 2,3 Giga dari operator untuk 5G Experience. Kemudian, 3,5 Giga dan 26 Giga Hertz spektrum untuk mendukung telekomunikasi di MotoGP Indonesia 2022.
“Hasil speed test pagi ini yang disampaikan kepada saya untuk 4G kecepatan upload-nya 100 megabyte per second, download-nya 25 megabyte per second. Untuk 5G, kecepatan upload-nya 788 mega byte per second, download-nya 127 megabyte per second. Jadi cukup cepat,” ujarnya.
Dia menyebut dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi yang memadai tidak kaget ada pembalap ternama yang memberikan testimoni bahwa layanan 5G di Mandalika ternyata sedikit lebih cepat dari layanan 5G di negaranya.
Johnny menyebut hal itu adalah hasil dari kerja yang kuat antar lembaga.
Dia pun mengucapakan terima kasih atas kerja kolaborasi, baik lintas kementerian dan lembaga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat, serta pelaku industri operator jaringan tulang punggung fiber optik dan operator seluler yang di Mandalika.
"Ada tiga operator yakni Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo,” tandas Menkominfo. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia