jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Tiga terduga pelaku tawuran yang menewaskan seorang pelajar SMK Bhakti Taruna berinisial MRS, 18, di Desa Banjarsari, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya ditangkap polisi.
Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat mengatakan tiga terduga pelaku yaitu MAP (18), ALFS (15), dan MZR (17) masih berstatus sebagai pelajar.
BACA JUGA: Tawuran Pelajar Kembali Menewaskan Siswa, Sahroni Sarankan Polisi Lakukan Ini
Ketiganya ditangkap di Rest Area Sentul, Kabupaten Bogor, saat hendak melarikan diri ke Jakarta.
"Ketiganya akan melarikan diri ke Jakarta, kemudian berusaha kembali ke Bogor. Saat ini proses penyelidikan pun masih kita terus lakukan terkait kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut," kata Kompol Agus di Ciawi, Bogor, Senin.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 23 Remaja di Semarang Saat Akan Tawuran
Pihaknya juga telah terlebih dahulu mengamankan empat pelajar dari SMK Bhakti Taruna yang terlibat tawuran.
Aksi tawuran dua kelompok pelajar itu terjadi pada Sabtu (4/11) malam. Awalnya kelompok pelajar SMK Bhakti Taruna dan kelompok pelajar SMK YZA akan menggelar aksi tawuran di Jalan Veteran III, Ciawi.
BACA JUGA: Lihat, 10 Pemuda Tawuran di Koja Ditangkap Polisi
Namun, saat pelajar SMK Bhakti Taruna tiba di lokasi dengan menggunakan sepeda motor, tidak ada pelajar dari kelompok lawan.
Kemudian, kelompok pelajar SMK Bhakti Taruna pun memutuskan untuk pulang. Tapi di tengah perjalanan, kelompok pelajar SMK YZA menghadang.
"Disaat korban turun dari sepeda motor berjalan mendekati siswa pelajar YZA yang langsung menyerang dan melukai korban dengan senjata tajam," kata Kompol Agus.
MRS yang mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian perut kemudian dilarikan oleh teman-temannya ke Klinik 24 Jam tak jauh dari lokasi tawuran. Namun, klinik tersebut tidak dapat melakukan penanganan sehingga MRS dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.
"Hingga pada akhirnya, korban dibawa ke RSUD Ciawi, dan setibanya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean