3 Tokoh Perempuan ini Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Kamis, 10 November 2022 – 13:14 WIB
Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin dalam webinar Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2022 "Merayakan Perempuan Nusantara, Pahlawan Kita", Jakarta, Kamis (10/11/2022). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

jpnn.com - JAKARTA - Tiga tokoh perempuan masing-masing Johanna Tumbuan Masdani, The Sin Nio, dan Ni Sombro, dinilai layak untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Menurut Komnas Perempuan, ketiganya layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional mengingat jasa-jasa mereka bagi bangsa.

BACA JUGA: Komnas Perempuan Sebut 3 Tokoh Ini Layak Ditetapkan Menjadi Pahlawan Nasional

Johanna adalah perempuan pembaca naskah Sumpah Pemuda 1928 asal Sulawesi Utara.

The Sin Nio merupakan seorang pejuang kemerdekaan dalam masa revolusi Indonesia.

BACA JUGA: Bung Karno dan PKI

Sementara Ni Sombro adalah seorang empu pembuat keris dari Bumi Parahyangan di era Pajajaran.

Demikian dikemukakan Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin.

BACA JUGA: Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 5 Tokoh Ini, Berikut Nama-namanya

Dia mengatakan hal tersebut pada webinar 'Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2022 bertajuk Merayakan Perempuan Nusantara, Pahlawan Kita' di Jakarta, Kamis (10/11).

Mariana Amiruddin mengkritisi sejarah perjuangan pahlawan perempuan yang dinilainya kurang tampil dalam narasi besar tokoh kepahlawanan nasional.

Dalam laman Sekretariat Negara, ada 185 laki-laki dan hanya 15 perempuan yang telah diangkat sebagai pahlawan nasional hingga 2022.

"Publik minim sekali mengenali dan mengetahui tokoh dan kiprah pahlawan perempuan."

"Bahkan, pahlawan perempuan yang memiliki jejak juang sebelum kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan masih minim dikenal dan dipublikasikan, termasuk dalam literatur sejarah dan bahan ajar di sekolah-sekolah," ujar Mariana.

Untuk itu, Komnas Perempuan meminta Kementerian Sosial memberikan pengakuan kepada tokoh perempuan dari berbagai daerah dan sektor sebagai pahlawan nasional, termasuk dengan memperbaiki metode pendekatan proses penetapan seseorang sebagai pahlawan.

Pihaknya juga mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi mempromosikan pahlawan perempuan sebagai subjek kebudayaan dalam muatan pendidikan sejarah bangsa, guna meneguhkan harkat dan martabat bangsa.

"Selain itu, mendorong masyarakat, komunitas sejarah dan organisasi perempuan mengusulkan tokoh perempuan untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional dan mendukung kepemimpinan perempuan di masa kini dan masa mendatang," kata Mariana Amiruddin. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Anugerahi 5 Tokoh Ini dengan Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Saja?


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler