jpnn.com, JAKARTA - Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an, Ditjen Bimas Islam Kemenag Jamaluddin M. Marki mengatakan tadarus Al-Qur'an selama Ramadan menjadi sangat spesial.
Sebab, tidak hanya semata mengabadikan konteks waktu diturunkannnya Al-Qur'an, tetapi juga menjadi ladang amal kebaikan.
BACA JUGA: 9 Program Spesial RTV Selama Ramadan, Chand Kelvin Terlibat
Setiap kali memasuki Ramadan, kata Jamal, banyak umat Islam yang berusaha untuk mengkhatamkan Al-Qur’an.
Meski itu adalah amalan ibadah utama tetapi ada batasan yang perlu diperhatikan saat akan mengkhatamkannya.
BACA JUGA: Program Khatam Alquran di Rutan Salemba Mengajak Napi ke Jalan yang Benar
“Mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari, ditakutkan pembacanya tidak bisa memahami dan menghayati kandungan dari Al-Qur’an,” ujar dia, Kamis (15/4).
Jamaludin menyebutkan ada beberapa tips dan trik agar bisa mengkhatamkan Al-Qur’an.
BACA JUGA: Pemkab Landak Tetapkan Jam Kerja Bagi ASN Selama Bulan Ramadan
1. Menggunakan jumlah juz dalam Al-Qur’an. Caranya gunakan mushaf Al-Qur’an yang dicetak per juz, biasa disebut mushaf khataman. Satu juz berisikan 11 lembar atau 22 halaman.
Gunakan sistem target. Jika satu hari dibaca satu juz dalam sebulan akan khatam.
Al-Qur’an terdiri dari 30 juz yang panjangnya bervariasi, jadi target yang harus dicapai adalah membaca satu juz setiap hari.
2. Menggunakan jumlah lembar dalam tiap Juz Al-Qur’an; apabila dirasakan berat untuk menamatkan satu juz pada satu waktu (misalnya sesudah tarawih atau Subuh).
Tips ini bisa dipertimbangkan, yaitu dengan membagi jumlah lembar dalam satu juz kemudian dibaca setiap selesai salat wajib.
Al-Qur’an yang umum beredar di Indonesia rata-rata dalam satu juz terdapat 9-10 lembar (ada juga yang lebih).
Dia mencontohkan bila dalam juz pertama terdapat sepuluh lembar, kemudian dibagi dengan lima (waktu salat, red), maka tiap selesai salat hanya akan membaca dua lembar saja.
Lebih enteng bukan? Pastinya si pembaca juga merasa tidak terlalu berat dan tetap bisa menamatkan satu juz per hari.
"Silakan diatur saja dalam membagi jumlah lembar tiap juz lainnya dengan lima waktu salat," saran dia.
3. Menggunakan jumlah lembar (halaman) Mushaf Al-Qur’an.
Jumlah halaman pada cetakan Al-Qur’an berbeda-beda. Sebagai contoh, Mushaf Al-Quran Standar Indonesia (MSI) yang dicetak oleh Unit Percetakan Al-Qur’an Kementerian Agama memiliki 604 halaman.
Agar bisa khatam hingga akhir Ramadan ini (dengan asumsi 29 hari), maka setiap hari harus membaca 21 atau 22 halaman.
Bisa dibaca dengan variasi waktu kapan pun dalam satu hari tersebut, dengan target 21 halaman per hari.
Dikatakannya, bila tidak bisa menyelesaikan sebelas lembar (21 halaman) sekaligus, sebaiknya bawa selalu Al-Qur’an (atau gunakan aplikasi Al-Qur’an Digital pada smart phone) dan manfaatkan waktu-waktu luang," terang Jamal.
"Misalnya saat jam istirahat kantor atau sekolah; saat macet di jalan atau menunggu angkutan umum atau di dalam kendaraan, dan kondisi lainnya," pungkas Jamaluddin. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuling Hadir di IIMS 2021, Ada Promo Cicilan Murah hingga Subsidi Harga
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad