3 Usulan Bupati Selayar Direspons Presiden Jokowi

Rabu, 01 Maret 2017 – 09:50 WIB
Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali. Foto Fajar/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo merespons surat Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali. Melalui surat Menteri Sekretaris Negara Pratikono, Presiden Jokowi menyerahkan tiga usulan dari Basli diserahkan ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk segera dipertimbangkan.

“Mengingat subtansi yang disampaikan berkaitan dengan tugas kementerian di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, bersama ini kami teruskan surat dimaksud sebagai bahan kajian dan penanganan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan,” demikian bunyi surat yang ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

BACA JUGA: Kelihaian Seorang Istri Membangun Cinta Segitiga

Surat tersebut ditanda tangani Menteri Sekretaris Negara Pratikono tertanggal 21 Februari 2017.

Dalam suratnya, Bupati Basli menyampaikan tiga usulan untuk daerah yang dipimpinnya. Pertama, menjadi Kawasan Logistik. Kedua, Takabonerate ditetapkan sebagai Lokasi Sail Indonesia Tahun 2018.

BACA JUGA: Tanggal Lahir Gerson Poyk jadi Hari Sastra NTT

Dan yang ketiga, status tempat pendaratan ikan Bonehalang ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan Nasional.

“Letak geografis Selayar sangat strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia. Bukan hanya investasi tapi berpotensi menjadi basis pertahanan untuk TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut,” kata Basli, Rabu (1/3).

BACA JUGA: Korban Tragedi di Tawangmangu Disantuni Rp 25 Juta

Dengan dikabulkan usulannya ke Presiden, Basli berharap Selayar akan menjadi dimaksimalkan menjadi Kawan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisita dan KEK Logistik Energi Terpadu.

“Selayar juga bisa berperan strategis mewujudkan poros maritim dunia,” katanya.

Persiapan Selayar untuk menggelar Sail Takabonerate 2018 sudah mulai dimatangkan sejak 2016. Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Selayar, Kadhafi, mengatakan rencana mengemuka pada Focus Group Discussion (FGD) Kepulauan Selayar sebagai rangkaian Festival Takabonerate 2016 yang sebelumnya bernama Takabonerate Island Expedition (TIE).

“Pasca FGD tersebut, kami makin bersemangat untuk menindaklanjuti ide Sail Takabonerate 2018,” kata Kadhafi kepada Fajar (Jawa Pos Group).

Menurut Khadafi, kekayaan potensi wisata Kepulauan Selayar ditambah pengalaman menyelenggarakan Takabonerate Island Expedition (tahun 2016 ini bernama Festival Takabonerate ), sudah cukup menjadi modal untuk menyelenggarakan Sail Takabonerate 2018.

Beberapa event internasional juga sudah digelar. Seperti Lomba Foto Internasional pada tahun 2015 dan 2016, Festival Pesona Takabonerate selama tujuh tahun berturut-turut, menjadi titik singgah peserta Yacht Rally Sail Indonesia dan beberapa kegiatan lainnya.

“Dipilihnya 2018 sebagai waktu penyelenggaraan acara karena kegiatan besar seperti ini membutuhkan persiapan yang matang dan pembiayaan yang relatif besar. Hitungannya miliaran rupiah sehingga butuh sharing dengan pemerintah provinsi dan juga Kementerian Pariwisata,” terang Kadhafi.

Dukungan Selayar menggelar Sail Takabonerate juga datang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel, Devo Kadhafi mengatakan penyelenggaraannya harus dipersiapkan secara matang.

”Syaratnya harus dikelola secara profesional, sumber daya manusia yang bisa menangani kegiatan tersebut harus tersedia dengan kapasitas yang dapat diandalkan,” tandasnya.

(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bolos Sekolah, Ternyata Asyik Main Game Online


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler