jpnn.com - JAKARTA - Tiga usulan politik delegasi Parlemen Indonesia disetujui pada Sidang Komisi Bidang Politik ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) di Kualalumpur, Malaysia, Rabu (9/9). Delegasi Parlemen Indonesia di Komite Politik diwakili oleh Indro Hananto (F-PG) dan Muhammad Syafruddin (F-PAN).
Ketiga usulan tersebut yakni menyangkut isu good governance untuk menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Selain itu, ada juga soal money laundering dan tentang terorisme. Ketiga usulan ini disepakati akan menjadi fokus AIPA ke depan dalam bidang politik di wilayah ASEAN.
BACA JUGA: Ini Isi Pembicaraan Megawati dan Menko Rizal Malam Ini
“Sebetulnya, kami menawarkan empat usulan, namun usul mengenai korupsi tidak disepakati. Akhirnya, ketiga poin itu kami tawarkan, dan alhamdulillah ketiganya bisa disepakati. Itu menurut saya luar biasa," kata Indro Hananto melalui siaran persnya yang diterima redaksi Rabu malam.
Sementara, dalam sidang komisi lainnya yang membahas soal ekonomi, Indonesia diwakili oleh Ketua Delegasi Parlemen Indonesia Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani. Tiga hal juga menjadi kesepakatan dalam sidang itu. Dua di antaranya merupakan usulan Indonesia. Sedangkan sisanya dari delegasi parlemen Vietnam.
BACA JUGA: DPR RI Minta Situs Kota Cina di Medan Harus Segera Diregistrasi
“Dalam komite ekonomi tadi dibicarakan 3 resolusi. Pertama trade and industry, narrowing the gaps, dan ketiga bagaimana melancarkan perekonomian di ASEAN," kata Wiryanti.
Anggota DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan itu menjelaskan, ada dua usulan yang disampaikan delegasi Indonesia. Yakni soal time zone dan perdagangan antarnegara.
BACA JUGA: Delegasi Resmi DPR ke AS Hanya 9, Tapi Yang Nebeng Lebih Banyak
"Malaysia tadi mengusulkan satu time zone, kami tak setuju, karena negara kita luas, dan ini akan menurunkan produktivitas, karenanya kita tetap 3 time zone," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY, Prabowo dan Surya Paloh Dijanjikan Hadiri Kampanye Terbuka Sanur
Redaktur : Tim Redaksi