jpnn.com - Kasus perusakan yang terjadi di kompleks perumahan elite Citra Grand City (CGC) Palembang pada Jumat 14 Februari 2025 lalu berbuntut panjang.
Kuasa hukum Citra Grand City Palembang Affan Arifin melaporkan tiga warganya yang melakukan perusakan di kompleks tersebut, Selasa (18/2/2025),
BACA JUGA: Pendapatan Hotel di Palembang Turun 20 Persen, Dampak Efisiensi Anggaran Prabowo?
"Ya benar, ada tiga orang warga yang tinggal di cluster kami laporkan. Laporan ini akan dibuat oleh tiga orang satpam kasus perusakan di dalam kompleks CGC," ungkap Affan saat ditemui di SPKT Polda Sumsel.
Adapun motif ketiga warga yang melakukan perusakan karena tidak mau membayar uang Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) Rp 550.000 perbulan.
BACA JUGA: Kejati Sumsel Tetapkan 3 Orang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek PUPR di Banyuasin
"Ketiga terlapor ini sudah tujuh bulan tidak membayar IPL, sebab, salah satu fasilitas IPL tadi tidak direalisasikan satpam, salah satunya tidak membuka pintu portal. Kalau tidak membayar, harus membuka portal sendiri. Jadi, bukan satpam yang membukannya," tutur Affan.
Atas hal itu salah satu terlapor anggota DPRD Sumsel mengamuk. Lalu ada salah satu terlapor lainnya menutup akses jalan masuk dan akhirnya terjadilah keributan seperti di video yang sudah tersebar di sosmed hingga menjadi viral.
BACA JUGA: Ssst! Eks Staf Anggota DPD yang Laporkan Senator RAA ke KPK Serahkan Bukti Rekaman
Ketiga terlapor, yakni NH (50) berstatus PNS yang memutus tali portal menggunakan pisau dapur, serta diduga melakukan pengancaman kepada satpam menggunakan pisau.
Kedua, berinisial TY (55) berstatus anggota DPRD Sumsel yang merusak pos satpam, kursi, kipas angin dan portal.
"Lalu ketiga AK statusnya pensiunan, dia membuat kericuan dengan memblok jalan CGC menggunakan banyak mobil hampir 12 jam, "tegas Affan.
" Jadi intinya keributan ini berawal dari ketiganya tidak mau membayar uang IPL," tutup Affan. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati