30 Anggota Armed Ditarik

Sabtu, 09 Maret 2013 – 08:09 WIB
BATURAJA - Pihak Polri dan TNI bergerak cepat untuk mengungkap kasus pembakaran Mapolres OKU yang dilakukan oknum anggota Yon Armed 15 Martapura, Kamis (7/3).

Sedikitnya ada 30 anggota Yon Armed yang diduga terlibat aksi pembakaran itu, kemarin (8/3) ditarik ke Kodam II Sriwijaya, Palembang.               

 “Laporan dari pihak TNI ada 30 anggota Armed ditarik ke Kodam untuk dimintai keterangan karena diduga terlibat. Bila terlibat akan ditindak, jika tidak ya tidak boleh ditindak,” kata Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri, Komjen Pol Drs Fajar Prihantorosaat meninjau Mapolres OKU, Jumat (8/3).                

Irwasum menambahkan, untuk pengungkapan kasus ini, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pihak TNI untuk melakukan investigasi. Sehingga, bisa transparan dan nantinya tidak ada yang ditutup-tutupi.

 “Nanti setelah olah TKP selesai, kami lakukan pembersihan bersama dari sisa-sisa kebakaran di Mapolres ini. Terdiri dari Polri, TNI dan Pemda setempat,” lanjut pria yang mengaku pernah tinggal di OKU saat umur 10 tahun.

Komandan Distrik Militer 0403 OKU, Letkol Infantri Immanulhak mengakui latar belakang penyerangan yang dilakukan oknum anggota TNI ke Mapolres OKU disebabkan isu palsu.

“Anggota TNI mendapat informasi jika polisi yang menembak rekan mereka dijatuhi hukuman penjara lima tahun. Padahal berkas hukumnya baru masuk ke Kejaksaan Tinggi Sumsel. Kejadian kemarin (7/3) diluar komando,” ungkapnya.

Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Zulkarnainmengatakan, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) anggota Polres OKU harus menjalankan tugas umum untuk melayani masyarakat. 

“Besok (hari ini Red), olah TKP sudah selesai. Malam ini (semalam Red) persiapkan semua peralatan dan kebutuhan di kantor. Jadi, besok (hari ini Red) semuanya sudah bertugas. Yang  bertugas di lantas atur lalulintas, Samapta lakukan patroli,” ujarnya.

Untuk sementara, para anggota Polres OKU berkantor di Gedung Juang Jalan A Yani dekat dengan Kodim 0403. “Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati, dan memutuskan kantor sementara dipindahkan di Gedung Juang,”  sambungnya.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat tinjauannya di Mapolres OKU kemarin mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan TNI akan segera membangun fisik gedung Mapolres yang terbakar. Selain itu, Alex juga memberikan santunan kepada korban luka bakar Edi Maryono sebesar Rp5 juta. Serta memberikan biaya pengobatan selama di rumah sakit.

“Kami juga akan berikan suport dan pengertian kepada kedua belah pihak baik dari Polri maupun TNI. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk ikut serta menjaga kekondusipan yang ada saat ini,” ungkap Alex Noerdin.

Pantauan di lapangan, tim labfor Polda Sumsel mulai melakukan olah TKP begitu juga dengan Denpomdam II/Sriwijaya. “Olah TKP dilakukan hingga selesai. Tergantung nanti,” kata Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol FrankyHaryanto Parapat.

Selain olah TKP, tim Gegana Brimob Polda Sumsel melakukan penyisiran. Sebab, beredar informasi ada granat hasil sitaan barang bukti Reskrim Polres OKU. Namun, mereka baru mendapatkan empat pucuk senjata api rakitan.

“Senjata itu terletak di gudang barang bukti. Itu merupakan sitaan kasus 2007 lalu,” kata Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Zulkarnain. Disinggung mengenai tahanan yang kabur, AKP Zulkarnain tak mau berkomentar banyak.

 “Tahanan saat ini kami pindahkan ke Rutan Baturaja berjumlah 9 orang. Saat ini, kami akan melakukan koordinasi dan pendekatan dengan pihak keluarga agar menyerahkan tahanan yang kabur kembali kepada pihak kepolisian,” urainya.

Sementara, penjagaan ketat masih dilakukan di Mapolres OKU. Dengan melibatkan Satbrimob Polda Sumsel dan TNI.

“Kami terjunkan satu  batalion dari Palembang. Karena, sebagian anggota juga sedang melakukan pengamanan pada Pilkada Muara Enim dan Prabumulih. Kami tugaskan disini sampai aman,” kata Kasat Brimob Polda Sumsel, Kombes Pol Adeni Mohan.

Sementara, kondisi Kota Baturaja terutama disekitar Mapolres OKU mulai normal kembali. Warga mulai beraktivitas lagi, beberapa toko yang tutup saat kejadian sudah mulai dibuka lagi. Arus lalulintas juga mulai normal. 

Namun, sebagian warga masih memadati Mapolres OKU untuk melihat langsung tempat yang membuat heboh hingga tingkat nasional itu. Beberapa sekolah di sekitar Mapolres juga siswanya dipulangkan cepat bahkan diliburkan. Seperti SDN 2  OKU, SDN 3 OKU, dan SPMN  I OKU. (gsm/aba)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerat Raffi, BNN Tak Perlu Terpengaruh Opini

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler