jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan 30 armada bus bebas emisi berbasis listrik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengoperasian ini sebagai salah satu solusi atas masalah kemacetan dan polusi udara di ibu kota.
BACA JUGA: BMKG Memperingatkan Ada Potensi Gempa Besar, Ini Serius!
“Alhamdulillah setelah melakukan uji coba yang cukup panjang, hari ini secara resmi 30 bus listrik digunakan untuk rute TransJakarta dan akhir tahun ini InysaAllah akan ada 100 bus listrik yang beroperasi,” ucap Anies dalam sambutannya di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (8/3).
Menurut dia, secara perlahan-lahan seluruh bus dengan gas emisi bakal diganti.
BACA JUGA: Innalillahi, Mantan Wagub Sumsel Meninggal Dunia, Kami Turut Berbelasungkawa
Pada 2030 diharapkan bus bisa beroperasi dengan tenaga listrik.
Mantan Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebutkan bus listrik telah dikerjakan dengan empat institusi sejak 2018.
BACA JUGA: Nasib Guru Ponpes Cabuli Santri Sudah Diputuskan Majelis Hakim
Pemprov DKI bekerja sama dengan United Nations Environment Programme, UNEP.
Termasuk juga dengan Climate Technology Centre and Network, C40 Network, dan Kedubes Kerajaan Inggris.
Bus listrik Transjakarta memiliki keunggulan di antaranya polusi suara yang berpotensi menurun hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel.
Emisi CO2 di gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen dan level efisiensi energinya memiliki potensi lima kali lebih tinggi ketimbang bus diesel.
Bus listrik TransJakarta memiliki rute operasi pada tahap yang awal akan fokus di rute non-BRT.
Rute tahap awal yang digunakan ialah rute 1P (Terminal Senen – Bundaran Senayan), Rute non-BRT lain sebagai rute operasi bus listrik selanjutnya adalah sebagai berikut: 1P: Senen – Bundaran Senayan; 1R: Tanah Abang – Terminal Senen; 1N: Blok M – Tanah Abang; 6N: ragunan – Blok M. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Target Ganti 2.000 Bus Transjakarta ke Tenaga Listrik pada 2025
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi