jpnn.com, JAKARTA - Ratusan PNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) nonton bareng (nobar) film Gundala saat jam kerja. Alasan mereka menggelar nobar saat jam kerja adalah tugas kantor.
Aksi para PNS di salah satu pusat perbelanjaan ternama di kawasan Senayan itu sempat mengundang perhatian pengunjung. Maklum saja, mereka masih mengenakan seragam dan nonton saat jam kerja.
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani dan Erick Thohir Puji Karakter di Film Gundala
"Gila, tiga ratus PNS Kemendikbud nobar Gundala di Plasa Senayan. Uang Kemendikbud banyak amat sampai nobar," kata salah satu PNS yang berkantor di kawasan Jalan Jenderal Sudirman kepada jpnn.com, Senin (9/9).
PNS yang menolak namanya dipublikasikan itu menyebutkan, jumlah 300 pegawai tersebut dia peroleh dari rekannya yang juga pegawai Kemendikbud. "Dikasih tahu teman Dikbud, nobar tadi siang itu melibatkan 300 PNS. Pantasan ramai amat PS (Plasa Senayan, red," ujarnya lagi.
BACA JUGA: 4 Hari Tayang, Gundala Tembus 705 Ribu Penonton
Pihak Kemendikbud yang dikonfirmasi membenarkan ada kegiatan pegawainya yang nobar Gundala. Agenda nobar ini rutin dilakukan sebagai program apresiasi film Indonesia.
Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kemendikbud Maman Wijaya mengatakan, nobar 300 PNS itu baru kali pertama dilakukan. Menurutnya jumlah 300 PNS yang ikut nobar itu merupakan perwakilan dari 59 satuan kerja di Kemendikbud.
BACA JUGA: Hari Pertama Tayang, Gundala Ditonton Ratusan Ribu Orang
"Tadinya dijadwalkan Kamis (5/9) pukul 17.00 tetapi karena ada rapat kerja Mendikbud dengan DPR maka diundur Senin (9/9). Kebetulan juga studio yang kapasitasnya 300 orang hanya satu dan lowongnya pukul 14.15 makanya diambil jam itu," kata Maman yang dihubungi terpisah.
Dia menjelaskan, Pusbang Film Kemendikbud menyebar undangan resmi untuk nobar itu. Menurutnya, setiap satuan kerja di Kemendikbud diminta mengirimkan lima pegawai untuk nobar.
"Jadi yang datang siang tadi cuma perwakilan. Banyak kok yang enggak ikut, kayak saya enggak nonton karena rapat," ucapnya.
Soal keputusan memilih film Gundala untuk nobar, Maman menegaskan tak ada maksud mendongkrak pamor film karya sineas Joko Anwar itu. Sebab, Pusbang Film mendukung semua film yang sudah tayang dan beredar di bioskop.
"Enggak ada kekhususan memilih Gundala. Biasanya nobar itu syaratnya harus film Indonesia dan yang sedang diputar. Kebetulan banyak permintaan nonton Gundala, jadi dipilih film tersebut," tuturnya.
Dia mencontohkan saat Mendibud Muhadjir Effendy nobar Bumi Manusia yang diangkat dari novel yang sama karya Pramoedya Ananta Toer. Kala itu PNS Kemendikbud yang ikut juga banyak meski tidak sebanyak saat nobar Gundala.
"Intinya, nobar merupakan agenda rutin Pusbang Film dalam mengapresiasi film Indonesia. Kami juga siap memfasilitasi siapa yang mau nobar. Di daerah kami melakukan nobar di 300 titik setahun dan bioskop keliling 120 mobil," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad