3.000 Positif Covid-19 Masih Berkeluyuran, Pak Rahmad Merespons

Selasa, 14 September 2021 – 15:24 WIB
Ilustrasi - Suasana penanganan pasien COVID-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (24/6/2021).Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahmad Handoyo berharap ada evaluasi atas data pasien yang terkonfirmasi Covid-19.

Hal itu diungkapkan menyusul temuan 3.000 orang positif Covid-19 berkeliaran tanpa menjalani isolasi.

BACA JUGA: Menkes Ungkap Fakta Mengejutkan soal Ribuan Pasien Covid-19

"Artinya kalau sudah informasi warganya tahu bahwa seorang itu dinyatakan positif atas informasi dari palayanan kesehatan puskesmas desa atau kelurahan, saya kira masyarakat juga ikut mengawasi dan ikut mengontrol," kata Rahmad.

Legislator fraksi PDIP menilai banyaknya warga terkonfirmasi positif yang berkeluyuran ialah laboratorium tes dengan aplikasi PeduliLindungi tidak memiliki data terintegrasi dengan puskesmas atau kelurahan setempat.

BACA JUGA: Miris! 1.603 Pasien Positif Covid-19 Gentayangan di Area Publik

Dari situ, warga terpapar Covid-19 tetap bisa keluar rumah tanpa menjalani isolasi demi mencegah penularan virus SARS-Cov-2 di masyarakat.

"Salah satunya adalah laboratorium itu yang terintegrasi dengan PeduliLindungi itu tidak melaporkan kepada puskesmas, kemudian puskesmas juga tentu tidak akan tahu melaporkan kepada kelurahan, desa, maupun tingkat RT," ujar Rahmad.

BACA JUGA: Pasien Sembuh COVID-19 Bertambah, yang Terinfeksi Tetap Masih Banyak

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku cukup terkejut dengan temuan data di aplikasi PeduliLindungi yang memiliki kemampuan untuk memantau mobilitas masyarakat yang terpapar Covid-19.

Menurut BGS, inisial beken Budi Gunadi Sadikin, ada tiga ribuan orang terdeteksi positif Covid-19 di PeduliLindungi yang tidak menjalani isolasi mandiri.

"Kita bisa lihat suprisingly, tetap saja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid-19, tetapi masih jalan-jalan," kata BGS dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9).

Dia menyebut ada beberapa tempat yang dikunjungi 3.000 orang positif Covid-19 itu. Mayoritas terdeteksi menuju tempat perbelanjaan.

"Masih masuk mal 3.000 orang, masih masuk ke bandara 43 orang, masih naik kereta juga 63 orang, masih masuk restoran 55 orang," tutur eks Wakil Menteri BUMN itu. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler