jpnn.com - CIPUTAT - Sesak dan gerah, mungkin itu yang dirasakan 303 calon tenaga kerja wanita (TKW). Sebab, mereka sebanyak itu terpaksa harus menempati ruangan yang kapasitasnya hanya 60 orang. Jangan bayangkan saat jam tidur tiba, mereka berjejalan dan bahkan ada yang lelap di selasar atau lantai rumah.
Kondisi itulah yang terjadi di Balai Latihan Kerja (BKL) Luar Negeri PT Karya Semesta Perkasa di Jalan Poncol RT 04/04, Kelurahan Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
BACA JUGA: Muncul Ide Curi Kotak Amal Masjid usai BAB
Ijin yang diberikan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) hanya boleh menampung 60 orang, namun terdata ada 303 calon TKW di bangunan 4 lantai tersebut.
Alhasil, saat BNP2TKI melakukan sidak saat Rabu (3/9) dini hari, petugas mendapati ratusan penghuni terlelap di koridor rumah yang menjadi mirip gudang berisi manusia tersebut. Meski dibangunkan petugas, para calon TKW tersebut tetap terlelap beralaskan tikar berselimut sarung seadanya.
BACA JUGA: Rumah Terbakar, Bayi Aisyah Nyaris Terpanggang
“Saat kami bangunkan pun, mereka tetap terlelap. Harus berkali-kali membangunkannya, ini seperti sudah biasa saja tidur dengan kondisi begitu,” ungkap Direktur Pengamanan BNP2TKI Brigjen Pol Bambang Purwanto, saat ditemui seusai sidak.
Saat jam makan, ratusan penghuni rumah yang sudah bercat kusam itu, harus menahan lapar. Sebab, jam makan meski disediakan 3 kali sehari, selalu terlambat.
BACA JUGA: Demi Lulus CPNS, Suardi Bayar Rp 100 Juta
Siti Muslihat (35) salah seorang calon TKW yang sudah 5 bulan terakhir menghuni BLK tersebut, mengaku harus membeli makan di luar, ketika tak bisa lagi menahan rasa laparnya. “Ya terpaksa jajan di luar,” kata wanita asal Cilacap Jawa Tengah itu.
Selama lima bulan belakang, Siti mengaku sudah menghabiskan uang pribadinya lebih dari Rp 5 juta. Bukan untuk membayar ke BLK ataupun perusahaan penyalur, melainkan untuk kebutuhannya bersama temanteman di asrama tersebut.
Tak hanya soal makan, dari hasil penyelidikan BNP2TKI, didapat beberapa calon TKW berasal dari Nusa Tenggara Timur, yang sama sekali tak bisa baca dan tulis. Hal itu pun diakui Margaret (21). Dia langsung berdiri, saat petugas BNP2TKI menanyakan siapa yang tak bisa baca dan tulis.
“Ya, saya tidak bisa. Saya putus sekolah di sana,” ungkap Margaret sembari tertunduk.
Lalu, kenapa nekad ingin bekerja di luar negeri? “Tuntutan hidup. Katanya akan digaji besar kalau bekerja di luar negeri,” katanya polos.
Margaret pun tak memikirkan lagi akan bernasib sial apa dia di luar negeri, ketika membaca dan menulis pun tak bisa. “Saya tak berpikir sampai sana. Saya pikir akan diajarkan disini, tapi ternyata hanya diajarkan keterampilan saja,” ungkapnya dengan logat khas Indonesia Timur.
Sidak yang dilakukan BNP2TKI yang dipimpin langsung Gatot Abdullah Masyur, menemukan adanya dugaan human trafficking atau perdagangan orang. Sebab, banyaknya warga NTT yang diduga diproses secara ilegal hingga sampai ke BLK Ciputat Timur.
“85 persen berasal dari NTT. Belasan diantara mereka masih di bawah umur. Dan ada pula yang tak bisa baca dan tulis,” ungkap Gatot.
Gatot juga merasa curiga, mengapa perusahaan pencari TKW disana, sampai mengirimkan calon TKWnya di penampungan Tangsel. Padahal di wilayah tersebut pasti ada cabang BNP2TKI, kemudian badan penyalur resmi, serta BLK lainnya.
Dan ada lagi temuan, kalau sebagian dari warga NTT ini membuat paspor di Surabaya. “Ini benarbenar sangat janggal,” kata pria berkacamata itu.
Selain itu, Gatot pun mengungkapkan, kalau izin PT Karya Semesta Perkasa sudah dicabut oleh Kementerian Tenaga Kerja. Kalaupun BLK-nya memegang izin dari BNP2TKI, hanya diperbolehkan menampung 60 calon pekerja saja.
“Namun ini over kapasitas sampai 303 orang. Ini sangat tidak layak, tegasnya.
Untuk itu, Gatot menyatakan, akan membawa berbagai pelanggaran ini ke jalur hukum. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan, untuk mempenjarakan pemilik BLK.
“Sedangkan calon TKW yang masih di bawah umur akan kami proses untuk dipulangkan. Begitu juga dengan mereka yang dokumennya tidak lengkap, juga akan dipulangkan,” pungkasnya.
Dari pihak BLK tak ada yang dapat dimintai keterangan. “Maaf mba, pemiliknya lagi enggak disini. Beliau lagi sakit,” ujarnya.(pramita/gatot/satelitnews)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Tewas Jatuh dari Menara
Redaktur : Tim Redaksi