jpnn.com - BALIKPAPAN - Pencuri kotak amal yang beraksi di Masjid Jamiatul Taqlim Karang Rejo, Balikpapan Tengah bernama Doni (19) dan Muhammad Fakih Maulana (19), awalnya berangkat dari Penajam sekira pukul 12.00 Wita mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter milik Fakih.
Menurut keterangan Fakih, dirinya bersama Doni awalnya hanya berniat mengunjungi kakaknya yang tinggal di kawasan Perumnas Batu Ampar. Dia juga akan menemui pamannya yang berangkat ke Pulau Jawa. Setibanya di kota Balikpapan sekira pukul 14.00 Wita Fatih dan Doni tidak langsung nmenuju ke Perumnas, keduanya berputar terlebih dahulu untuk jalan-jalan di kota Balikpapan.
BACA JUGA: Rumah Terbakar, Bayi Aisyah Nyaris Terpanggang
“Saya dan Doni tidak langsung ke rumah kakak pak tapi kami jalan-jalan dulu sampai ke Melawai. Setelah Magrib baru kami berdua mampir ke sana,” kata Fakih saat ditemui Balikpapan Pos (Grup JPNN) di ruang tahanan Mapolsek Balikpapan Utara, Rabu (3/9) kemarin.
Mereka juga menceritakan bahwa setelah mampir ke rumah kakak Fakih yang berada di Perumnas dan makan malam mereka berdua berpamitan dan sebelum pulang ke Penajam masih jalan-jalan lagi ke Melawai. Setelah melintasi kawasan Karang Rejo, Fakih yang kebelet ingin BAB (buang air besar) mengajak Doni mampir ke Masjid Jamiatul Taqlim sekaligus untuk beristirahat dan menunaikan salat. Setelah salat Faki dan Doni kembali duduk beristirahat sambil duduk di teras masjid.
BACA JUGA: Demi Lulus CPNS, Suardi Bayar Rp 100 Juta
“Saya awalnya ngomong ke Doni Pak, bahwa ongkos untuk pulang sudah habis sambil rebahan di teras masjid. Setelah melihat uang di kotak amal Doni langsung timbul usulan untuk mengambil uang di kotak amal, ya saya awalnya diam aja pak sambil mengawasi orang sekitar,” kata Fakih.
Doni yang sudah mulai beraksi awalnya mencongkel 3 gembok yang ada di kotak amal setelah berhasil dan hendak membuka kotak amal tiba-tiba alarm berbunyi.
BACA JUGA: Pekerja Tewas Jatuh dari Menara
“Sontak saya langsung lari pak begitu mendengar alarm berbunyi, apesnya justru saya yang dikejar oleh warga dan ditangkap serta dipukuli, sementara menurut Doni dirinya begitu mendengar dan melihat Fakih dikejar oleh warga langsung bersembunyi di WC masjid selama 30 menit,” tutur Fakih dan Doni.
Mereka berdua juga mengakui tidak berniat mencuri uang kotak amal tapi karena kehabisan ongkos untuk pulang ke Penajam akhirnya timbul keinginan untuk mengambil.
“Jujur kami berdua terpaksa pak ingin mencuri uang kotak amal ini, ketika Balikpapan Pos menanyakan mengapa tidak minta uang ke kakak Fakih yang tinggal di Perumnas, Fakih hanya menjawab malu meminta uang kepada kakaknya,” jelasnya.
Setelah melihat situasi aman, Doni langsung kabur dan bersembunyi di sebuah Apotek yang tidak jauh dari Masjid sambil mencoba menghubungi Fakih yang sudah tertangkap.
“Saya sempat meminjam dan meminta tolong untuk menghubungi ke HP milik Fakih karena saya tidak tahu kalau dirinya tertangkap dan dipukuli warga, setelah coba saya hubungi dan Fakih tidak menjawab saya putus asa sehingga hanya duduk diam saja duduk di Apotek sambil berharap menunggu Fakih kembali.
“Bukannya Fakih yang datang malah saya dihampiri oleh 2 orang tidak saya kenal. Saya ditanya lagi apa, terus saya menjawab menunggu teman saya. Saya langsung dibawa dan ternyata yang membawa saya polisi yang sudah mengetahui ciri-ciri saya,” ujar Doni.
Sementara itu pihak kepolisian sektor Balikpapan Utara, tidak terlalu mempercayai keterangan pelaku dan tetap menjerat pelaku dengan pasal KHUP tentang pencurian dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.
“Kasus ini terus kami kembangkan dan dalami termasuk terus mengorek keterangan dari tersangka apakah benar mereka baru pertama kali ini mencuri kotak amal sesuai pengakuan mereka atau merupakan pemain lama yang sering beraksi di Penajam dan Balikpapan,” pungkas Kapolsek AKP H Sarbini SH.(fer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan BNP2TKI Tutup Penyalur TKI di Ciputat
Redaktur : Tim Redaksi