33 Napi Kabur Belum Kembali

Jumat, 13 April 2012 – 08:30 WIB

SIGLI-Sebanyak 33 narapidana dari ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Sigli sejak kabur saat gempa  Rabu (11/4) kemarin, dilaporkan belum kembali. Pencarian masih terus dilakukan pihak Lapas dibantu kepolisian.

Kepala Lapas Kota Sigli, Joko Budi Supiyanto kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) Kamis (12/4) mengatakan, saat gempa berkekuatan 8,5 SR melanda Kota Sigli, sejumlah 206 Nara Pidana (Napi), kabur karena takut tsunami.

Sejumlah petugas sipir rutan tersebut dibantu personeil TNI/Polri masih melakukan pengejaran terhadap para napi yang masih diluar Rutan. “Jadi sekarang kita masih melakukan pengejaran terhadap 33 orang napi yang kabur, karena isu tsunami pasca terjadinya gempa” kata Joko.

Menurut Joko, para napi itu kabur pada saat gempa sedang berlangsung. Mereka kabur karena takut naiknya air laut raksasa yang lebih dikenal dengan sebutan tsunami. Seperti diketahui posisi Lapas Benteng, Sigli hanya terpaut 60 meter dari bibir pantai.” Dan ini lah yang menyebabkan para napi kabur karena khawatir terjadinya tsunami” sebutnya.

Sementara itu, gempa melanda Kota Bandaaceh juga mengakibatkan tembok atau dinding bagian belakang Lapas di Desa Meunasah Manyang, runtuh sepanjang 60 meter dan beberapa tembok lainnya, terlihat retak-retak berat dan sedang. Bahkan, ada juga yang miring letaknya setelah gempa menguncang kota setempat. Meski begitu, tidak ada korban jiwa maupun luka.

Kepala Lapas Banda Aceh di Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Lambaro, Aceh Besar Ridwan Salam, kepada koran ini, beberapa saat setelah gempa pertama terjadi, mengungkapkan juga kekagetannya pascagempa petugas lapas menghubunginya dan seketika itu juga memeriksa tembok yang runtuh juga dinding lainnya yang retak.

Tak hanya itu, Ridwan Salam pun, meminta petugas jaga di Lapas yang baru saja dua minggu lebih relokasi dari Lapas Kajhu, untuk menghubungi pihak kepolisian agar mengamankan lokasi karena dbanyak masyarakat yang ingin menyaksikan runtuhnya dinding Lapas dari dekat.

Diperkirakan dinding yang runtuh sepanjang 60 meter lebih dan belum bisa ditaksir berapa kerugian yang didarita dari kejadian tersebut.  Hanya saja, ujarnya, usai memeriksa ini, ia akan melaporkan kejadian itu ke Kepala Kementrian Hukum dan HAM atau dulunya Kakanwil Kehakiman Aceh.

Dan untuk sementara waktu, pihaknya akan memagar seadanya di bekas runtuhan dinding Lapas setempat, agar aman dari apapun. Sekali lagi dikatakannya para tahanan titipan dan juga Narapidana sebanyak 400-an orang yang saat kejadian sedang beristirahat di selnya, aman dan tidak ada yang luka sedikit pun akibat gempa itu. (mir/ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alat Rekam e-KTP Molor 2 Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler