SETELAH melalui seleksi yang ketat, 33 Pramuka Santri dinyatakan mendapatkan golden tickets mengikuti ASEAN Outbound, atau pengembaraan Pramuka Santri di negara anggota ASEAN. Selama 15 hari mereka akan berkeliling Indonesia, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura dan negara ASEAN lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Direktur PD Pontren Kemenag Mohsen di Bumi Perkemahan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada senin (08/5). “Kemarin sudah kami umumkan, salah satu tujuan program ini adalah memperkenalkan santri dengan budaya dari berbagai negara di ASEAN, jika selama ini mereka hanya mengenal negara-negara itu lewat buku, sekarang mereka datang langsung” jelas Mohsen.
Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) ini berlangsung dari 1 hingga 7 Juni 2015. Kegiata tersebut dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Marbawi A Katon (Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka), dan ditutup Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Arifin, pada Minggu 7 Juni 2015.
Kegiatan ini memecahkan rekor MURI, yaitu konfigurasi madihin dengan 5000 peserta.
Sementara itu, dari Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka menjelaskan, selama kunjungan mereka akan mengunjungi KBRI, berjumpa dengan pemimpin dan tokoh setempat, datang ke NSO (National Scout Organization) di negara-negara tersebut. Peserta juga akan menghadiri dialog dan acara kebudayaan, kemudian menuliskan di blognya masing-masing dengan bahasa Indonesia dan Inggris.
“Kami akan memberikan akses dan jaringan kepada santri-santri pilihan, 10 atau 20 tahun lagi ini akan sangat bermanfaat bagi mereka, Indonesia dan ASEAN. Tentu saja utamanya adalah menjaga perdamaian, dari sekarang mereka harus berinteraksi dengan warga ASEAN lainnya”, jelas Mardhani saat ditemui di lokasi Perkemahan Senin (08/05).
Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, “Santri kan sehari-hari sudah berbahasa Inggris dan Arab, jadi untuk bahasa rasanya tidak ada di kendala” ujarnya optimis.
BACA JUGA: Bareskrim: Keterangan Sri Mulyani Cukup untuk Sementara
Namun Adhyaksa Dault mengingatkan pentingnya memberikan orientasi kunjungan kepada 33 Pramuka Santri itu, “mereka duta bangsa, jadi harus memiliki banyak ilmu dan pengetahuan tentang Indonesia”, tutupnya. (jpnn)
BACA JUGA: Ini Vonis Brutality Seorang Artidjo
BACA JUGA: Bosan Ditanya Penggantinya, Moeldoko: Enggak Habis Kayak Mercon
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukumannya Diperberat Artidjo Cs, Ini yang Dirasa Anas
Redaktur : Tim Redaksi