335 Jiwa Meninggal di Jalan Raya

Minggu, 30 Juni 2013 – 10:35 WIB
BOGOR – Angka kecelakaan di jalan raya cukup tinggi di Kota Bogor. Kota seluas 118,5 km persegi ini ternyata memiliki jumlah kecelakaan cukup tinggi setiap tahun. Pada 2012 tercatat sebanyak 337 jiwa meninggal di jalan. Pecah ban merupakan salh satu faktor penyebabnya.


Demikian disampaikan Kasat Lantas Bogor Kota AKP, Erwinsyah  saat kampanye keselamatan bersama Good Year Indonesia  “Angka kecelakaan lalu lintas tertinggi di Kota Bogor, masih didominasi kecelakaan sepeda motor. Dari angka kecelakaan itu, kematian tertinggi pada usia muda dan produktif, ujarnya.

Meskipun pada 2012 angka kecelakaan turun 37 persen yakni, pada 2011 mencapai 541 jiwa, tetapi pemahaman berkendara motor bagi masyarakat Bogor, masih sangat minim.

Dia menuturkan, dengan kelalaian seperti ini, akan menghilangkan potensi daerah. Salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan pencegahan, seperti membuat zona tertib lalu lintas.
   
“Kami juga merangkul para pelajar, dengan menggiatkan kegiatan polisi masuk sekolah, untuk mengedukasikan pelajar tenang berkendara yang baik dan benar,” katanya.

Dia menyebutkan, manajemen berkendara bagi masyarakat juga sangat penting, yakni mengenai fasilitas jalan, keamanan berkendara, dan yang paling penting sumber daya manusia dalam mengenal rambu-rambu lalu lintas.
   
Maka, pihaknya menerapkan sanksi bagi pengendara yang merugikan pengendara jalan lainnya, seperti penilangan.

“Ada beberapa kriteria penilangan yang dilakukan petugas, biasanya penilangan dilakukan karena pengendara melakukan kesalahan berlalu lintas tipe sedang, seperti, berkendara dengan kecepatan melebihi batas kecepatan normal, pengubahan bentuk motor dari bentuk aslinya dan membonceng lebih dari satu orang,” jelasnya.
   
Dia menambahkan, salah satu faktor kecelakaan berkendara yang masih tinggi adalah pecah ban, di mana penyebab terbesar adalah perilaku mengemudi, yang tidak aman serta kurangnya perawatan atas ban, maupun keterlambatan mengganti ban.
   
Sementara itu, Direktur Marketing Goodyear Indonesia, Fenty Berliana menjelaskan, Goodyear adalah warga negara korporasi yang selalu berbuat untuk lingkungan di mana berada.

Menurutnya, dengan kemampuan dan sesuai fokus bisnis usaha, maka keselamatan berkendara adalah salah satu, faktor yang ingin disampaikan untuk seluruh stake holder masyarakat.

Pada kenyataanya, ban adalah satu-satunya  komponen kendaraan yang berhubungan dengan jalan. “Di situlah kami merasa perlu melakukan, pemeriksaan ban gratis dan memberikan rekomendasi serta edukasi,” ujarnya.

Sementara itu, kecelakaan lalu lintas menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian sebagian besar data kependudukan, setelah HIV/AIDS dan TBC dengan rata-rata 84 orang perhari atau tiga hingga empat orang setiap jam.(rp3/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembagian Kartu BLSM Diwarnai Kericuhan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler