34 Karyawan PLTU Jabar Keracunan

Minggu, 05 Februari 2012 – 17:36 WIB
PALABUHANRATU - Sedikitnya 34 karyawan Subkontrak PLTU Jabar 2 (PT Tri Usaha Bakti Jurong Engineering)  keracunan ikan tongkol, Sabtu (4/2) pagi. Beruntung korban langsung mendapat perawatan medis  RSUD Palabuhanratu setelah sebelumnya mendapatkan penanganan medis di Klinik PLTU Jabar 2, Jalan Cipatuguran, sehingga tak ada korban jiwa pada insiden ini.

Menurut salah satu korban keracunan, Supyandi (37) dirinya makan siang pada pukul 11.45 WIB. Dia memakan ikan tongkol yang dikirim pihak ketering makan. Usai makan dirinya langsung lemas. "Dagu dan muka saya terasa kebal. Pusing dan mual  rasanya. Jantung pun berdebar-debar," terang Supyandi yang juga warga Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.

Di dalam makanan ketering itu berisikan tahu, kerupuk, sambel, lalab, nasi serta ikan tongkol yang rencananya disajikan  untuk 200 karyawan.

Korban  keracunan ini menduga ikan tongkol penyebabnya karena rasa ikan tersebut sedikit berbeda dari  biasanya. "Rasa ikan itu agak gatal dan ada rasa pahitnya. Karena sudah lapar, ya saya menghiraukan lagi. Sepuluh menit setelah saya makan,  langsung pusing dan kata orang saya tadi pinsan. Saya baru ingat sudah ada di sini (RSUD palabuhanratu, red,-)," jelasnya.
 
Sementara Kepala Puskesmas Palabuhanratu, Johari Muas mengatakan dugaan sementara ikan tongkol goreng ini penyebab keracunan 34 karyawan PLTU itu. "Kami sedang memeriksa sisa makanan  ini di laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya," katanya.

Dia menduga ikan tongkol tersebut sudah terkontaminasi dengan zat kimia. Soalnya  masa inkubasi (jarak setelah makan dan reaksi) sangat pendek yakni sekitar 10 menit sampai 30 menit korban sudah berjatuhan usai menyantapnya.

Sedangkan tim medis RSUD Palabuhanratu, dr  Wahyu mengatakan korban mengalami muntah-muntah dan  dehidrasi (kekurangan air) dan sistomatis. "Kami secepatnya memberikan infus agar kondisi korban keracunan ini membaik," jelasnya.

Mengetahui musibah ini, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi langsung melihat kondisi korban keracunan. Dia pun berkomuniksi dengan korban untuk menanyakan kondisi dan penyebab keracunan ini.

Selain itu, Badri meminta Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina dan Kadis Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Adrialti Syamsul segera menyikapi persoalan tersebut. "Saya minta ikan-ikan di Kabupaten Sukabumi harus ada jaminan kesehatannya. Jangan sampai ikan dari luar daerah yang masuk ke Sukabumi tidak layak konsumsi," pintanya saat mengontak kedua kadis itu.

Legislator asal Partai Demokrat itu juga bakal  menindak lanjuti masalah tersebut.

Kasus ini masih dalam penyidikan polisi. Hingga tadi malam polisi belum bisa memberikan keterangan terkait indikasi keracunan tersebut. Ini  karena polisi juga masih menunggu hasil laboratorum dari dinas kesehatan. (ryl/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Runway Jebol, Bandara Supadio Ditutup

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler