SUKABUMI - Sedikitnya 35 siswa dan dua guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Riyadtul Jannah di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi, mendadak sakit perut, mual-mual bahkan gatal-gatal. Mereka seketika dilarikan ke Puskesmas Cikundul. Diduga para siswa dan guru ini mengalami keracunan jajanan Cilok Ikan.
Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, sebelum puluhan korban itu mengalami gejala keracunan itu, mereka sempat mengonsumsi jajanan Cilok Ikan di sekitar sekolah, pada waktu istirahat sekira Pukul 10.00 WIB.
Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa hanya saja puluhan siswa terkapar dengan gejala mual dan gatal-gatal hingga menyebabkan siswa yang keracunan harus dibawa ke Puskesmas Cikundul untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Menurut Kepala Puskemas Cikundul, Wita Darwati puluhan siswa yang terkena keracunan sudah ditangani. Dijelaskan Wita, para korban mengalami mual dan muntah. "Kami langsung terjun ke lapangan setelah mendengar ada yang keracunan, dan kami mengambil sampel jajanan Cilok untuk memastikan ppenyebab keracunan," jelas Wita Darwati kepada Radar Sukabumi, kemarin.
Selain mengalami muntah dan mual beberapa siswa ada yang mengalami sakit panas dan demam akibat racun dari makanan tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sukabumi dari 176 siswa MI Riyadtul Jannah, hanya 35 siswa dan dua guru yang dibawa puskesmas, sedangkan sebagian lagi memilih pulang.
Diketahui pedagang jajanan Cilok tersebut bernama Ujang Saepudin (45) yang kesehariannya berjualan di lingkungan sekolah itu.
Sementara menurut saksi mata sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MI Riyadtul Jannah, Edi Mursidi, dirinya mengetahui ada muridnya yang keracunan langsung melaporkan ke Puskesmas Cikundul.
Setelah ditelusuri, para siswa mengaku sempat jajan cilok dari pedagang yang biasa berjualan di lingkungan sekolah. "Kami langsung melaporkan ke Puskesmas dan meminta pedagang Cilok yang akrab disebut Ujang Orson untuk tidak berjualan lagi di lingkungan sekolah kami," pungkasnya.(hnd/mas/jpnn)
Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, sebelum puluhan korban itu mengalami gejala keracunan itu, mereka sempat mengonsumsi jajanan Cilok Ikan di sekitar sekolah, pada waktu istirahat sekira Pukul 10.00 WIB.
Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa hanya saja puluhan siswa terkapar dengan gejala mual dan gatal-gatal hingga menyebabkan siswa yang keracunan harus dibawa ke Puskesmas Cikundul untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Menurut Kepala Puskemas Cikundul, Wita Darwati puluhan siswa yang terkena keracunan sudah ditangani. Dijelaskan Wita, para korban mengalami mual dan muntah. "Kami langsung terjun ke lapangan setelah mendengar ada yang keracunan, dan kami mengambil sampel jajanan Cilok untuk memastikan ppenyebab keracunan," jelas Wita Darwati kepada Radar Sukabumi, kemarin.
Selain mengalami muntah dan mual beberapa siswa ada yang mengalami sakit panas dan demam akibat racun dari makanan tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sukabumi dari 176 siswa MI Riyadtul Jannah, hanya 35 siswa dan dua guru yang dibawa puskesmas, sedangkan sebagian lagi memilih pulang.
Diketahui pedagang jajanan Cilok tersebut bernama Ujang Saepudin (45) yang kesehariannya berjualan di lingkungan sekolah itu.
Sementara menurut saksi mata sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MI Riyadtul Jannah, Edi Mursidi, dirinya mengetahui ada muridnya yang keracunan langsung melaporkan ke Puskesmas Cikundul.
Setelah ditelusuri, para siswa mengaku sempat jajan cilok dari pedagang yang biasa berjualan di lingkungan sekolah. "Kami langsung melaporkan ke Puskesmas dan meminta pedagang Cilok yang akrab disebut Ujang Orson untuk tidak berjualan lagi di lingkungan sekolah kami," pungkasnya.(hnd/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipancing Jemput Danrem, Theddy Tengko Akhirnya Dieksekusi
Redaktur : Tim Redaksi