jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan raksasa asal China, Shenhua Energy dikabarkan akan membeli 35% saham PT Indo Straits Tbk (PTIS).
Konon Shenhua Energy menyiapkan USD 7,2 juta untuk berinvestasi di Indo Straits dengan membeli 157.557.855 lembar saham.
BACA JUGA: Bertemu Pengusaha Korea, Bamsoet Dorong Korindo Group Tingkatkan Investasi di Indonesia
Investasi itu akan digunakan PTIS untuk alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pengembangan bisnis di 2023.
Dari laporan keuangan PTIS kuartal ketiga 2022, emiten konstruksi, dukungan logistik pertambangan, dan perdagangan ini menghabiskan dana USD 1,27 juta untuk pembelian aset tetap.
BACA JUGA: Incar Momentum Ramadan, Caroline Meresmikan Flagship Store di Serpong
Angka investasi ini meningkat 62,54% secara tahunan. Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan intermediate stock pile dan juga pembelian unit peralatan untuk mendukung kinerja Indo Straits.
Direktur Utama PTIS Toh Shi Jie mengatakan bahwa belanja modal pada 2023 akan lebih besar ketimbang 2022.
BACA JUGA: Investasi Pembangkit Panas Bumi Mendukung Energi Bersih
"Masih dalam diskusi internal, Jadi, kami belum bisa menyampaikan besarannya," kata Toh Shi Jie dalam paparan publik, belum lama ini.
Dia menambahkan, PTIS pun masih menghitung target pendapatan dan laba untuk tahun depan.
Toh Shi Jie optimistis target pendapatan sebesar USD 15 juta dan laba bersih sebesar USD 700.000 pada 2022 dapat tercapai dengan memaksimalkan jasa layanan yang ada.
"Kami meyakini target tersebut mampu dicapai sampai akhir tahun 2022 dan 2023 akan lebih baik daripada tahun sebelumnya," ujar dia.
Indo Straits akan meningkatkan layanan serta memperoleh dan memulai proyek baru secara maksimal untuk meningkatkan kinerja. PTIS men-support proyek dengan peralatan yang ada saat ini sehingga dapat menjalankan dengan maksimal.
Pada 2023, Indo Straits akan memaksimalkan bisnis pertambangan dengan memaksimalkan kegiatan anak usaha, yaitu PT Pelayaran Straits Perdana dan PT Straits Mining Services.
PTIS juga akan memaksimalkan sektor jasa untuk peningkatan pendapatan dengan cara menambah peralatan dan armada untuk proyek baru dari dana hasil investasi. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh