jpnn.com, PALEMBANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan di 35 titik rawan bencana, mengingat kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir bulan ini.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti menjelaskan kendati kondisi cuaca ekstrem, tetapi, saat ini kereta api di wilayah Divre III masih beroperasi seperti biasa.
BACA JUGA: Puluhan Kendaraan yang Parkir Liar di Samping RSMH Palembang Digembosi Petugas Dishub
"Baik itu relasi Kertapati-Lubuklinggau (PP) maupun relasi Kertapati-Tanjung Karang (PP)," kata Aida dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Jumat (19/1).
Dia mengatakan potensi bencana di daerah rawan itu tidak hanya berupa banjir, tetapi juga pergerakan dan kontur tanah yang dapat menyebabkan longsor maupun amblas di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang.
BACA JUGA: Renovasi Sekolah Tak Selesai, Siswa SDN 1 Palembang Belajar Online Selama Satu Tahun
"Dari hasil pemetaan, ada beberapa jalur yang masuk dalam daerah rawan longsor maupun amblas," kata Aida.
Dia mengatakan lokasi rawan amblas, di antaranya petak jalur Prabumulih baru-Penimur, Niru-Blimbing Pendopo-Gunung Megang.
BACA JUGA: KA Pandalungan Anjlok, KAI Rekayasa Perjalanan Kereta Lokal
Kemudian Muara Enim, Banjarsari-Sukacinta ( Lahat), Bungamas-Saungnaga-Tebing Tinggi (Empat Lawang).
"Daerah-daerah itu sudah kami petakan rawan longsor dan amblas, perlu diwaspadai saat musim hujan," kata Aida.
Sebagai antisipasi, KAI Divre III Palembang telah menyiapkan beberapa langkah yang dilakukan, seperti menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) di 23 titik lokasi AMUS, yakni di Kertapati, Simpang, Payakabung, Serdang, Glumbang, Lembak, Prabumulih, Prabumulih Baru, Penimur, Niru, Blimbing Pendopo, Gunung Megang, Ujanmas, Muara Gula, Muara Enim, Tanjung Enim Baru, Banjarsari, Sukacinta, Lahat, Sukarame, Saungnaga, Tebing Tinggi, Lubuklinggau.
Kemudian pemeriksaan rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.
"Pemeriksaan secara kontinyu, petugas di lapangan serta disiapkan peralatan mekanik seperti excavator, MTT (tamping machine, suatu alat bantu dalam perawatan jalan rel) untuk mempercepat proses penanganan di lintas jalur apabila hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca," ujar Aida.
Selain itu, katanya, KAI Divre III Palembang juga melakukan pemasangan dinding penahan longsor atau amblas di daerah yang memang secara geografis berada di wilayah rawan dampak hujan.
"Dampak longsor maupun amblas apabila mengenai rel otomatis akan menggangu operasional kereta, hal itu yang perlu kami minimalisir agar perjalanan kereta api berjalan aman dan lancar" kata Aida. (mcr35/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan SMA Sidoarjo di Tol Ngawi, Innalillahi
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Cuci Hati