jpnn.com, PALEMBANG - Renovasi Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Palembang tidak kunjung selesai. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara online.
Bukan hanya satu atau dua bulan, siswa-siswi di SD Negeri 1 Palembang tersebut sudah melakukan KBM selama hampir satu tahun.
BACA JUGA: Serius Mengentaskan Kemiskinan, Pemkot Palembang Bagikan Ribuan Paket Sembako
Peristiwa ini terungkap saat salah watu orang tua wali murid curhat di media sosial (Medsos) Instagram dan viral pada Kamis (11/1) kemarin.
Dalam video tersebut disebutkan proses belajar secara online hanya dilakukan dua-tiga kali dalam seminggu, sehingga wali murid tersebut merasa tidak efektif proses belajarnya.
BACA JUGA: Tempat Ini Jadi Pilihan Atikoh Ganjar Makan Malam di Palembang
Wali murid juga menyayangkan dengan janji pihak sekolah yang mengatakan bahwa 2 Januari 2024 proses belajar dan mengajar sudah bisa dilakukan. Namun, nyatanya tidak.
Pihak sekolah kemudian kembali dijanjikan pada 8 Januari ternyata juga tidak dilakukan, dengan alasan belum serah terima kunci sehingga hingga kini siswa masih tetap libur.
BACA JUGA: Guru IF: Kami Dipaksa Jadi Timses Prabowo-Gibran
Kepala Sekolah SDN 1 Palembang Rahma Danniarti membenarkan jika hingga kini muridnya belum bisa melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar secara offline.
"Secara fisik pembangunan memang sudah selesai. Namun, kami, pihak sekolah belum serah terima kunci dengan Dinas PUPR sehingga kami belum bisa melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar secara offline," ujar Rahma ditemui di SDN 1 Palembang, Jumat (12/1).
Rahma mengatakan memang murid kelas 5 dan 6 pada tanggal 2 Januari datang ke sekolah untuk membantu guru-guru membersihkan ruangan kelas untuk persiapan memulai belajar secara offline.
"Kemarin kabarnya serah terima kunci dari Dinas PUPR dengan pihak sekolah pada tanggal 6 Januari 2024. Namun, batal karena serah terima yang dilakukan bukan hanya dengan SDN 1 saja, tetapi se-Sumsel, sehingga aktivitas belajar dan mengajar kembali diliburkan lagi," kata Rahma.
Tadinya, lanjut Rahma, pihak sekolah mendapatkan surat dari Dinas PUPR bahwa serah terima kunci dilakukan pada hari ini, dan kemungkinan sekolah akan di mulai pada 15 Januari 2024.
"Insyallah sekolah akan dimulai 15 Januari 2024. Sekolah akan dimulai pada Senin depan dengan tetap melaksanakan double shift karena kami masih kekurangan gedung," tuturnya.
"Untuk kelas 1, 2, 5 dan 6 masuk pagi sedangkan kelas 3 dan 4 masuk siang hari. Kami ada dua gedung dengan total ruangan 12 dan rombongan belajar 21, dengan jumlah siswa 544," kata Rahma. (mcr35/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuhan & Mutilasi di Malang, di Sini Pelaku Mengubur-Membuang Tubuh Korban
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Cuci Hati