BANDUNG- Pendidikan di Asia sebetulnya tidak kalah maju dan berkembang di bandingkan dengan pendidikan di Eropa ataupun Amerika. Namun sayang masih banyak siswa yang memilih berkiblat pendidikan ke negara Eropa.
“Untuk itu kami perlu terus membangkitkan siswa dan pelajar Asia agar mau mendalami tentang pendidikan Asia yang sebetulnya tidak kalah maju dengan pendidikan di Amerika dan Eropa. Bahkan jika bisa dibandingkan saat ini posisinya sudah sejajar,” ujar Yoji Sato, Ketua One Asia Foundation dalam Convention One Asia di Gedung Merdeka.
Yoji menyebutkan One Asia didirikan pada tahun 2003 sebagai organisasi niirlaba, pertama berdiri oleh empat negara yakni Jepang, Korea, Mongol dan China. “Bulana Desember 2009 kegiatan semakin meluas, bahkan dengan mengumpulkan dana hingga Rp10miliar dan kemudian diberikan ke berbagai perguruan tinggi membiayai kuliah komunitas asia pada mahasiswa,” tuturnya.
Tahun 2010 lalu, One Asia dikatakan Yoji memberikan kuliah untuk 100 perguruan tinggi(PT) dalam lima tahun, dan hingga Maret 2013 tepat 2 tahun enam bulan penyelengaraannya diselenggarakan di 25 negara dengan 182 universitas.
“Kuliah tersebut mengajarkan berbagai disiplin ilmu khususnya yang berhubungan dengan perkembangan Asia. Tujuannya sendiri adalah untuk membantu pemikiran dan kontribusi ke komunitas khususnya mahasiswa untuk kemajuan asia di masa depan,” jelasnya.
Tahun ini One Asia menargetkan memberikan kuliah di 360 perguruan tinggi atau sama dengan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, Rektor UPI Prof. Sunaryo Kartadinata, mengatakan keharmonisan dan hubungan antar negara-negara Asia harus dikembangkan untuk meningkatkan semangat kebersamaan. Ide ini kemudian dipelopori oleh Universitas Pendidikan Indonesia bersama One Foundation Asia yang terletak di Jepang untuk memelihara konsep pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat Asia.
“Universitas Pendidikan Indonesia dengan sungguh-sungguh berkomitmen melakukan upaya yang terbaik untuk meningkatkan target kegiatan tersebut di atas sebagai implementasi internasionalisasi di bidang pendidikan. Jelas ini adalah langkah nyata Universitas Pendidikan Indonesia menjadi leading dan outstanding khususnya di kawasan negara-negara Asia dibidang ini,” ujarnya.
Sedangkan Mantan Wakil Presiden RI yang saat ini menjabat menjadi Ketua PMI Jusuf Kalla menyebutkan jika pendidikan saat ini memang sudah cukup merata di berbagai belahan dunia. “Namun memang ada beberapa disiplin ilmu yang kurang di Asia seperti ilmu tekhnologi dan Ekonomi sehingga kita harus belajar di negara selain Asia. Tapi kalau melihat perkembangannya saat ini sudah cukup pesat,” katanya.(tie)
“Untuk itu kami perlu terus membangkitkan siswa dan pelajar Asia agar mau mendalami tentang pendidikan Asia yang sebetulnya tidak kalah maju dengan pendidikan di Amerika dan Eropa. Bahkan jika bisa dibandingkan saat ini posisinya sudah sejajar,” ujar Yoji Sato, Ketua One Asia Foundation dalam Convention One Asia di Gedung Merdeka.
Yoji menyebutkan One Asia didirikan pada tahun 2003 sebagai organisasi niirlaba, pertama berdiri oleh empat negara yakni Jepang, Korea, Mongol dan China. “Bulana Desember 2009 kegiatan semakin meluas, bahkan dengan mengumpulkan dana hingga Rp10miliar dan kemudian diberikan ke berbagai perguruan tinggi membiayai kuliah komunitas asia pada mahasiswa,” tuturnya.
Tahun 2010 lalu, One Asia dikatakan Yoji memberikan kuliah untuk 100 perguruan tinggi(PT) dalam lima tahun, dan hingga Maret 2013 tepat 2 tahun enam bulan penyelengaraannya diselenggarakan di 25 negara dengan 182 universitas.
“Kuliah tersebut mengajarkan berbagai disiplin ilmu khususnya yang berhubungan dengan perkembangan Asia. Tujuannya sendiri adalah untuk membantu pemikiran dan kontribusi ke komunitas khususnya mahasiswa untuk kemajuan asia di masa depan,” jelasnya.
Tahun ini One Asia menargetkan memberikan kuliah di 360 perguruan tinggi atau sama dengan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, Rektor UPI Prof. Sunaryo Kartadinata, mengatakan keharmonisan dan hubungan antar negara-negara Asia harus dikembangkan untuk meningkatkan semangat kebersamaan. Ide ini kemudian dipelopori oleh Universitas Pendidikan Indonesia bersama One Foundation Asia yang terletak di Jepang untuk memelihara konsep pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat Asia.
“Universitas Pendidikan Indonesia dengan sungguh-sungguh berkomitmen melakukan upaya yang terbaik untuk meningkatkan target kegiatan tersebut di atas sebagai implementasi internasionalisasi di bidang pendidikan. Jelas ini adalah langkah nyata Universitas Pendidikan Indonesia menjadi leading dan outstanding khususnya di kawasan negara-negara Asia dibidang ini,” ujarnya.
Sedangkan Mantan Wakil Presiden RI yang saat ini menjabat menjadi Ketua PMI Jusuf Kalla menyebutkan jika pendidikan saat ini memang sudah cukup merata di berbagai belahan dunia. “Namun memang ada beberapa disiplin ilmu yang kurang di Asia seperti ilmu tekhnologi dan Ekonomi sehingga kita harus belajar di negara selain Asia. Tapi kalau melihat perkembangannya saat ini sudah cukup pesat,” katanya.(tie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Seleksi Pendidikan Kedinasan Bisa Transparan
Redaktur : Tim Redaksi