376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir

Senin, 16 Desember 2024 – 08:45 WIB
Wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat terendam banjir akibat cuaca ekstrem, Minggu (15/12/2024) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bima)

jpnn.com - BIMA - Ratusan rumah warga di dua desa pada Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, terendam banjir yang disebabkan cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, NTB, Irsyah mengatakan bencana alam banjir itu melanda 376 rumah dan sekolah, serta lahan pertanian di Desa Rada, Desa Nggembe, Kecamatan Bolo.

BACA JUGA: Ratusan Rumah di Karawang Terendam Banjir Rob

Hujan lebat yang disertai angin, Minggu (15/12), menyebabkan luapan air sungai yang mengalir dari arah Gunung Kecamatan Donggo, mengakibatkan tanggul drainase di sekitar Dusun Rada, Desa Rada, tidak mampu menahan debit air yang mengalir.

"Sehingga, menyebabkan luapan air dan merendam wilayah permukiman warga serta jalan raya di Desa Rada," katanya di Bima, Senin (16/12).

BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Ini Waspada!

Kemudian di Desa Nggembe, banjir terjadi akibat sungai di Dusun Jala meluap, sehingga merendam lahan pertanian dan permukiman warga.

Akibatnya, 272 unit rumah, dua unit gedung sekolah dan lahan pertanian, terendam banjir.

BACA JUGA: Banjir Rob Menggenangi 6 RT di Marunda dan Pluit Jakarta Utara

Di Desa Rada, 104 unit rumah dan lahan pertanian di Desa Nggembe, terendam banjir.

"Kondisi saat ini sudah kondusif, air sudah surut dan tidak ada masyarakat yang mengungsi," katanya.

Pihaknya berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk penanganan lanjutan.

BPBD Kabupaten Bima melakukan asesmen, pelaporan dan diseminasi.

"Proses asesmen sedang dilakukan dan petugas turun ke lapangan," katanya.

Dia menambahkan bahwa saat ini wilayah NTB memasuki puncak musim hujan.

Ada potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar berhati-hati ketika di luar rumah dan diharapkan tidak membuang sampah pada saluran air, serta membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air jaringan irigasi saat hujan terjadi.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler