jpnn.com, SANGIHE - Sebanyak 38 pasukan TNI dari Yonif 711/Raksatama siap bertugas di Pulau Sangihe, perbatasan Indonesia – Filipina.
Mereka akan bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Pulau-Pulau Terluar (Satgas PAM Puter) di pulau tersebuut selama sembilan bulan.
BACA JUGA: Membanggakan! Satgas TNI Kembali Mengukir Prestasi Saat Momen HUT RI, 32 Milisi Takluk
Sebanyak 38 pasukan Yonif 711/Raksatama itu tiba di Kodim 1301/Sangihe.
Penjemputan personel Yonif 711 yang datang menggunakan KM Barcelona dilakukan di Pelabuhan Nusantara Tahuna oleh jajaran Kodim Sangihe, Selasa (18/8).
BACA JUGA: Kronologis Pasukan TNI-Polri Menyerbu, Menembak Mati Kepala Staf Kodap III KKB
Di Pelabuhan Tahuna, semua personel Satgas Pam Puter Yonif 711 langsung dicek kelengkapan personel dan materiil oleh Kasdim 1301/Sangihe selaku Wadan Satgas Pam Puter Mayor Inf Sonny B Saerang dan Pasi Ops Kodim Kapten Inf Teni Habel dan kemudian dibawa menuju Markas Kodim 1301/Sangihe.
Dandim 1301/Sangihe diwakili oleh Kasdim Mayor Inf Sonny B Saerang mengatakan, Personel Satgas dari Yonif 711/RKS nantinya akan memperkuat pengamanan pulau-pulau terluar yang berbatasan dengan Filipina.
BACA JUGA: Truk Fuso Angkut Sabu-sabu, Siapa Pengendalinya? Mungkin Anda Kaget
"Personel Satgas dari Yonif 711/RKS yang tiba di Sangihe ini akan memperkuat penjagaan di wilayah teritorial Kodim 1301/Sangihe, demi menjaga setiap wilayah NKRI agar tidak diklaim oleh negara lain," kata Kasdim.
Kepada semua pasukan yang tiba dari Manado tetap diterapkan protokol kesehatan saat penjemputan di Pelabuhan Tahuna.
"Semua personel yang tiba tetap diberlakukan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, surat kesehatan dan juga penggunaan masker, mencuci tangan atau membawa hand sanitizer dan jaga jarak tetap diterapkan guna mencegah penyebaran COVID-19," jelas Kasdim. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Soetomo