jpnn.com - JAKARTA - Kondisi terkini di Suriah membuat pemerintah Indonesia cemas akan keselamatan ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negeri yang tengah berkonflik itu. Saat ini, terdapat 3.890 WNI yang masih tinggal di Suriah.
Secara keseluruhan, awalnya ada 12.572 WNI di Suriah. Seiring berlangsungnya konflik, 8.682 orang telah dipulangkan ke Tanah Air. Sedangkan sisanya, 3.890 WNI akan dipulangkan secara bertahap.
BACA JUGA: Presiden Suriah: Kami Mampu Hadapi Serangan Luar
Seperti dikutip dari website Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Senin (2/9), pemulangan WNI untuk merespon ancaman intervensi militer di Suriah pasca-munculnya dugaan serangan senjata kimia oleh pasukan pemerintah kepada para pemberontak. Untuk tahap berikutnya, saat ini KBRI di Suriah sedang memproses pemulangan 866 WNI.
Sejak Februari 2012 hingga 30 Agustus 2013, Kemlu telah memulangkan WNI dari Suriah secara bertahap dalam 178 gelombang (sortie) dengan jumlah 5.114 orang. Kemlu dan KBRI di Suriah juga telah memfasilitasi pemulangan lebih dari 3.568 WNI melalui pengurusan dokumen keimigrasian dan hal terkait.
BACA JUGA: AS Pilih Hujani Syria dengan Rudal
Selain itu pemerintah telah membuat penampungan di beberapa kota di Suriah. Hingga saat ini tercatat sebanyak 211 WNI berada di penampungan Damaskus, 35 di Aleppo, 8 di Lattakia dan 154 di Beirut.
Seperti diberitakan, Suriah terancam diserang oleh militer Amerika Serikat. Ancaman intervensi militer ini sebagai respon Presiden AS Barack Obama atas serangan di pinggiran Damaskus yang menewaskan 1.429 orang.
BACA JUGA: Serang Syria, Obama Minta Restu Kongres
Obama percaya serangan biadab tersebut menggunakan senjata kimia. Kini, Obama tinggal menunggu persetujuan Kongres AS untuk memulai serangan terhadap negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandela Keluar RS
Redaktur : Tim Redaksi